Dinamika Penduduk Benua Asia: Komposisi Berdasarkan Usia hingga Ras
Berikut adalah dinamika penduduk Benua Asia, dilihat dari komposisi berdasarkan usia hingga ras.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
Ini berarti sebagian besar penduduk Asia tergolong usia produktif.
Penduduk usia produktif adalah penduduk berusia antara 15 sampai 65 tahun (WPDS, 2015).
Laju pertumbuhan penduduk Asia mencapai 1,5% per tahun.
Walaupun begitu, persebaran dan pertumbuhan-penduduknya tidak merata di setiap kawasan.
Contoh, Yaman, Suriah, Arab Saudi, Laos, dan Yordania merupakan negara-negara dengan pertumbuhan tinggi, yaitu di atas 2,5%.
Penduduk Asia memiliki kualitas yang dapat dilihat dengan menggunakan ukuran Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Human Development Index (HDI) merupakan gabungan dari indikator angka harapan hidup sejak lahir (Life Expectancy at Birth), pendidikan, dan pendapatan per kapita.
Jika suatu negara memiliki skor HDI yang tinggi, maka penduduk negara tersebut menunjukkan angka harapan hidup yang lebih panjang, lama pendidikan yang lebih lama (rata-rata pendidikannya tinggi), dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi.
Berdasarkan indikator HDI, kualitas penduduk Asia ternyata bervariasi.
Sejumlah negara di Asia memiliki kualitas yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya sedang dan rendah.
Jepang, Korea Selatan, Singapura, Brunei, China dan Saudi Arabia masuk kelompok dengan kualitas penduduk atau HDI sangat tinggi.
Negara-negara tersebut memiliki penduduk yang harapan hidupnya, pendidikan, dan pendapatan sangat tinggi.
Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal untuk kategori rendah.
Dilihat dari komposisi berdasarkan ras, penduduk di Benua Asia terdiri atas tiga ras utama yaitu Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid.