Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa itu Fenomena Hujan Es? Hujan Es sering Terjadi pada Musim Pancaroba yang Didahului Cuaca Panas

Apa itu fenomena hujan es? Hujan es sering terjadi pada musim Pancaroba, ditandai dengan hujan tiba-tiba setelah cuaca panas & disertai angin kencang.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Apa itu Fenomena Hujan Es? Hujan Es sering Terjadi pada Musim Pancaroba yang Didahului Cuaca Panas
Gambar oleh LoraPalner dari Pixabay
Apa itu fenomena hujan es? Hujan es sering terjadi pada musim Pancaroba, ditandai dengan hujan tiba-tiba setelah cuaca panas & disertai angin kencang. 

Kemudian, akan terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar seseorang yang berdiri di dekat pohon.

Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras yang turun tiba-tiba.

Jika hanya gerimis, maka kejadian angin kencang jauh dari tempat orang tersebut.

Biasanya, jika satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun.

Hujan lebat tersebut dapat diikuti angin kencang, baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Baca juga: Penjelasan Ahli Mikroelektronika Soal Fenomena Satpam Tersambar Petir, HT Tak Pengaruhi Sambaran

Sifat-sifat puting beliung atau angin kencang yang berdurasi singkat, yaitu:

Ilustrasi angin kencang.
Ilustrasi angin kencang. (oddstuffmagazine.com)

- Angin kencang terjadi di area lokal.

Berita Rekomendasi

- Luas wilayah yang terkena angin kencang berkisar 5-10 km.

- Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit.

- Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba).

- Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.

- Angin bergerak secara garis lurus.

- Kehadiran angin kencang tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 30 menit hingga satu jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 %.

- Angin puting beliung atau angin kencang hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), namun tidak semua awan Cumulonimbus menyebabkan puting beliung.

- Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas