Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peninggalan Agama Buddha di Indonesia: Dari Ajaran sampai Tradisi yang Dilakukan

Berikut peninggalan agama Buddha di Indonesia yang mana yaitu dari ajaran hingga tradisi yang dilakukan oleh penganutnya.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
zoom-in Peninggalan Agama Buddha di Indonesia: Dari Ajaran sampai Tradisi yang Dilakukan
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Berikut peninggalan agama Buddha di Indonesia yang mana yaitu dari ajaran hingga tradisi yang dilakukan oleh penganutnya. 

Menurut kepercayaan agama Buddha, alam semesta dibagi tiga, yaitu sebagai berikut.

1. Kamadhatu : Tingkat paling rendah, di mana manusia masih dipengaruhi oleh nafsu yang tidak baik.

Pada tahap ini, manusia tidak ada bedanya dengan binatang buas.

2. Rupadhatu : Tingkat kedua di mana manusia berusaha memerangi hawa nafsu yang tidak baik.

Pada tahap ini, manusia berjuang mengatasi godaan-godaan untuk melepaskan hawa nafsu yang tidak baik tersebut.

3. Arupadhatu : Tahap di mana manusia mencapai kesempurnaan dan terlepas dari urusan duniawi.

Tokoh ajaran Buddha adalah Sidharta Gautama atau Sang Buddha Gautama.

BERITA REKOMENDASI

Kesederhanaan Sang Buddha merupakan ciri utama yang diikuti oleh para biksu (laki-laki) dan biksuni (perempuan) di Wihara.

Perlengkapan hidup yang boleh dimiliki oleh seorang biksu atau biksuni hanya tiga macam, yaitu sebuah mangkuk untuk makan, jarum untuk menjahit baju, dan pisau untuk mencukur rambut.

Simbol kekayaan yang dimiliki oleh penganut Buddha digambarkan dalam bentuk ”stupa” yang merupakan gambaran tumpukan baju, mangkuk yang ditelungkupkan, dan tongkat atau jarum di atasnya.

2. Peninggalan Buddha

Pesona Candi Borobudur
Pesona Candi Borobudur (Fineartmerica)

Peninggalan agama Buddha di Indonesia adalah candi dan yang terbesar adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.


Berikut adalah penjelasan dari tiap bangunan di dalam Candi Borobudur.

Candi ini terdiri dari tiga tingkatan yang menggambarkan Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas