Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Pendapat Para Ahli Sejarah

Berikut ini asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut pendapat para ahli sejarah.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Pendapat Para Ahli Sejarah
Kompas
Berikut ini asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut pendapat para ahli sejarah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut pendapat para ahli sejarah.

Kapan dan dari mana nenek moyang kita datang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Hal ini karena keberadaan kita di indonesia saat ini perlu kita ketahui.

Baca juga: Jenis Manusia Purba dan Ciri-cirinya: Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Sapiens

Baca juga: Simak 8 Jenis Manusia Purba di Indonesia serta Ciri-cirinya: Meganthropus Paleojavanicus

Awal keberadaan manusia di Indonesia menjadi zaman prasejarah yang mempunyai beberapa pendapat berbeda-beda bagi para ahli sejarah mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

Dikutip dari Buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X yang disusun oleh Mariana, M.Pd, berikut ini asal-usul nenek moyang Bangsa Indonesia menurut pendapat ahli sejarah.

1. Drs. Moh. Ali

Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia.

Berita Rekomendasi

Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang.

Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu).

Ciri-ciri gelombang pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua.

2. Prof. Dr. H. Kern

Ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia.

Kern berpendapat bahwa bahasa - bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia.

Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakan bahasa Campa.

Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja.

Selain nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya.

Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.

3. Willem Smith 

Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia, Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria.

Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia.

Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.

4. Prof. Dr. Sangkot Marzuki

Prof. Dr. Sangkot Marzuki menyatakan bahwa nenk moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda.

Hal ini didasarkan hasil penelusuran DNA fosil.

Ia menyanggah bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo Erectus atau Phitecantropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada manusia saat ini.

Mereka punah dan digantikan oleh manusia dengan species baru, yang sementara ini diyakini sebagai nenek moyang manusia yang ditemukan di Afrika.

5. Van Heine Geldern

Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah.

Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.

6. Prof. Mohammad Yamin 

Yamin menentang teori-teori di atas, Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia.

Menurut pandangannya, orang Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri.

Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia.

Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis
yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).

7. Prof. Dr. Krom

Prof. Dr. Krom menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar.

Mereka menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM.

8. Dr. Brandes 

Dr. Brandes berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur
hingga ke tepi pantai bata Amerika.

Brandes melakukan penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa.

9. Hogen

Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.

Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda).

Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.

10. Max Muller

Max Muller berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara.

Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas.

11. Mayundar

Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik.

Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di India bagian timur.

12. Mens

Mens berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh bangsa bangsa yang lebih kuat, sehingga mereka terdesak ke selatan termasuk kawasan Indonesia.

13. Sultan Takdir Alisyahbana

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berasal dari melayu karena berdasarkan rumpun bahasa yang memiliki kesamaan.

14. Gorys Kraf

Indonesia kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan wilayah sekitarnya, yang berarti induknya berasal dari Indonesia.

15. Harry Truman Simandjutak

Bahwa bahasa yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari Bahasa Austronesia yang induknya ada di Pulau Formosa, Taiwan.

Baca juga: Sejarah Kazakhstan, Negara Terbesar di Asia Tengah dan Terbesar Kesembilan di Dunia

Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan kelautan yaitu sebagai penemu model asli perahu bercadik yang merupakan cirri khas kapal bangsa Indonesia.

Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan kemudian menetap disebut bangsa Melayu Indonesia Mereka inilah yang menjadi nenek langsung bangsa Indonesia sekarang.

Bangsa Melayu itu dapat dibedakan menjadi dua suku bangsa:

1. Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua)

2. Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda)

a. Proto Melayu

Bangsa Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia yang pertama kali datang ke nusantara pada sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Melayu Tua memasuki wuilayah nusantara melalui du jalur, yaitu:

a. Jalur Barat melalui malaysia –Sumatera

b. Jalur Utara atau Timur melalui Fhilipina – Sulawesi.

Bangsa Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari pada manusia purba.

Kebudayaan bangsa Melayu Tua disebut kebudayaan batu baru atau neolithikum.

Meskipun hampir semua peralatan merek terbuat dari batu, pembuatannya sudah dihaluskan.

Hasil budaya zaman ini yang terkenal adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian Barat ( Sumatera, jawa, Kalimantan,dan Bali ).

Menurut penelitian Van Heekertn di Kalumpang ( Sulawesi Utara ) telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa oleh orang-orang Austranesia yang datang dari arah utara atau melalui Filipina dan Sulawesi.

Suku bangsa Indonesia yang termasuk anak keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan Suku Toraja.

b. Deutero Melayu

Pada kurun waktu tahun 400-300 SM adalah gelombang ke dua nenek moyang bangsa Indonesia datang ke Nusantara.

Bangsa melayu muda ( Deutero Melayu ) berhasil mendesak dan berasimilsasi dengan pendahulunya, bangsa proto melayu.

Bangsa deuteron Melayu memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat mereka menempuh rute dari Yunan ( Teluk Tonkin ), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara.

Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu karena mereka telah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi.

Hasil budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak serpatu, dan nekara.

Selain kebudayaan logam, bangsa Deutro Melayu juga mengembangkan kebudayaan megalithikum, misalnya menhir / tugu batu,dolmen / meja batu,sarkopagus/ keranda mayat, kubur batu, dan punden berundak.

Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Melayu muda adalah suku Jawa dan
Melayu dan Bugis.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Baca juga artikel lainnya terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas