Siapa Pencetus Lambang Pramuka? Berikut Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Pramuka merupakan gerakan yang didirikan dengan tujuan membentuk mental penerus bangsa agar bisa berbakti pada negeri. Berikut lambang dan sejarahnya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Pramuka merupakan gerakan yang didirikan dengan tujuan membentuk mental penerus bangsa agar bisa berbakti pada negeri.
Dikutip dari Bobo.grid.id, istilah Pramuka brasal dari bahasa Inggris scouting, yang pertama kali diperkenalkan oleh Sir Robert Baden Powell.
Pramuka memiliki tanda pengenal, yaitu lambang tunas kelapa.
Lalu siapakah pencetus lambang pramuka?
Mengutip dari pramuka.or.id, sesuai dengan ketetapan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII PAsal 120, lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa.
Penjelasan mengenai lambang pramuka ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka.
Pencipta atau pencetus lambang ini dalah Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga pegawai dari Departemen Pertanian.
Silhouette tunas kelapa adalah lambang Gerakan Pramuka sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 yang merupakan penyempurna dari surat keputusan sebelumnya yaitu 15/KN/67 Tahun 1967.
Baca juga: Apa Itu Profesi Peramal Cuaca di Drakor Forecasting Love and Weather?
Baca juga: Siapa Pencipta Lagu Indonesia Raya? Ini Sosoknya dan Sejarah Dibalik Lagu Indonesia Raya
Dijelaskan bahwa lambang pramuka tunas kelapa tersebut memiliki arti kiasan yang terbagi menjadi 6 kiasan, sebagai berikut:
1. Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti, penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
2. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.