5 Poin Peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946 sebagai Usaha Mempertahankan Kemerdekaan
5 poin penting peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946 sebagai usaha mempertahankan kemerdekaan RI dari sekutu yang dipimpin Brigade MacDonald.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Pada malam tanggal 24 November 1945, TKR dan badan–badan perjuangan lainnya menyerang markas–markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu.
Tiga hari setelah penyerangan markas Sekutu, Brigade MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar mengosongkan wilayah Bandung Utara oleh seluruh warga Indonesia termasuk pasukan bersenjata.
Ultimatum tersebut harus dilaksanakan selambat–lambatnya pukul 12.00 tanggal 29 November 1945.
Terbitnya ultimatum itu mendorong Sekutu membagi kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka, sedangkan Bandung Selatan kekuasaan pemerintah RI.
Ultimatum dijawab pasukan Indonesia dengan mendirikan pos–pos gerilya di berbagai tempat.
Selama bulan Desember 1945 terjadi beberapa pertempuran di berbagai tempat antara lain, Cihaurgeulis, Sukajadi, Pasir Kaliki dan Viaduct.
Sekutu berusaha merebut Balai Besar Kereta Api namun usaha tersebut gagal.
Mereka juga berusaha membebaskan interniran Belanda di Ciater.
Kemudian, mereka terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Indonesia di wilayah Lengkong Besar.
Baca juga: 6 Oleh-Oleh Artsy Khas Bandung, Dari Tas Rajut hingga Kerajinan Kayu
Serdadu India Memberontak dari Sekutu
Memasuki awal tahun 1946, pertempuran di berbagai wilayah Bandung semakin berkobar secara sporadis.
Selama pertempuran berlangsung, banyak serdadu India yang merupakan bagian dari pasukan Sekutu melakukan desersi dan bergabung dengan pasukan Indonesia.
Satu dari serdadu India yang membelot adalah Kapten Mirza dan pasukannya ketika terjadi pertempuran di jalan Fokker (sekarang jalan Garuda) pada pertengahan Maret 1946.
Setelah pecahnya pertempuran di berbagai daerah, pihak Sekutu menghubungi Panglima Divisi III RI, Jenderal A.H Nasution untuk meminta pasukan India tersebut diserahkan kembali kepada Sekutu.