Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilanjutkan, Prokes Diminta Diperketat
Pemerintah akan kembali memulai proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pasca libur Lebaran
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya wabah hepatitis akut yang menyerang kelompok anak tanpa diketahui penyebabnya, tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tengah memberikan perhatian terhadap kemunculan wabah ini karena kasusnya mengalami peningkatan secara global, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Di Indonesia, kini telah ada 15 kasus yang terdeteksi, angka ini mengalami peningkatan sejak laporan 3 kasus pada 27 April 2022 lalu.
Pemerintah akan kembali memulai proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pasca libur Lebaran, meskipun temuan kasus hepatitis akut justru terjadi pada anak-anak.
Terkait hal itu, Ketua Umum PP IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum mengeluarkan rekomendasi untuk penundaan PTM. Kendati demikian, IDAI terus melakukan kajian terkait perkembangan kasus penyakit yang belum diketahui penyebabnya itu.
"Untuk PTM ini kita akan terus melakukan kajian seperti apa intensitas dari kasusnya. Namun saat ini IDAI belum mengeluarkan regulasi untuk menunda PTM ya," kata Dr. Piprim, dalam virtual media briefing bertajuk 'Serba-serbi Penyakit Anak Pasca Lebaran', Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Muncul Hepatitis Akut Saat Belajar Tatap Muka, IDAI Imbau Anak Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Meskipun belum mengeluarkan rekomendasi, kata dia, IDAI mengimbau agar anak-anak yang akan melakukan PTM ini tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti sebelumnya.
Karena saat ini tidak hanya pandemi virus corona (Covid-19) saja yang menjadi ancaman, namun juga hepatitis akut.
Baca juga: Pemkot Bogor Perpanjang Masa Libur Anak Sekolah, Guru Tetap Masuk Tanggal 9 Mei
"Hanya memang perlu waspada pada saat nanti anak-anak sudah melakukan PTM, protokol kesehatan tetap dilakukan oleh anak-anak kita," jelas Dr. Piprim.
Dr. Piprim pun kembali menekankan bahwa pihaknya akan terus melakukan kajian terkait wabah ini sesuai dengan perkembangannya.
"Nanti kita akan terus melakukan kajian, informasinya akan dinamis, tergantung dengan keadaan," papar Dr. Piprim.
Baca juga: Siswa di DKI Jakarta, Jabar, dan Banten Mulai Masuk Sekolah Pada 12 Mei 2022
Hal yang sama pun disampaikan Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI, DR. Dr. Muzal Kadim, Sp.A(K).,yang mengatakan bahwa belum ada cukup bukti bagi IDAI untuk mengeluarkan rekomendasi penundaan PTM terkait wabah hepatitis akut ini.
"Sampai saat ini kan memang belum dikeluarkan rekomendasi untuk PTM ya, belum cukup untuk bukti-buktinya, karena buktinya sampai sekarang juga belum jelas," jelas Dr. Muzal.
Dia menjelaskan, pemeriksaan untuk adenovirus sebagai salah satu faktor yang 'diduga' menjadi penyebab hepatitis akut ini pun juga tidak mudah.