Mengenal Perbedaan ANBK dan Ujian Nasional Serta Perhatikan 3 Aspek Penilaian Asesmen Nasional 2022
Simak perbedaan antara ANBK dan Ujian Nasional yang digagas oleh Kemendibudristek serta penggunaan 3 aspek penilaian yang digunakan cek hasil.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
- Menjodohkan
- Isian
- Uraian
Konten dalam Literasi Membaca:
-Teks Fiksi
-Teks Informasi
Domain dalam Literasi Matematika (Numerasi):
- Bilangan
- Geometri dan Pengukuran
- Aljabar
- Data dan Ketidakpastian
Level Kognitif dalam Literasi Membaca:
- Menemukan Informasi
- Menafsirkan dan Mengintegrasikan
- Mengevaluasi dan Merefleksi
Level Kognitif dalam Literasi Matematika (Numerasi):
- Pemahaman
- Penerapan
- Penalaran
2. Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.
Satuan Pendidikan bisa dikatakan baik, jika mampu memfasilitasi belajar murid melalui beberapa hal berikut:
1. Proses pembelajaran yang berkualitas
2. Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya;
3. Kepala satuan pendidikan yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran, dan
4. Iklim satuan pendidikan yang aman, menghargai keragaman dan inklusif
Survei Lingkungan Belajar mencakup sembilan dimensi yang diasumsikan mempengaruhi hasil belajar murid:
Latar belakang sosial-ekonomi murid
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama dalam mengakses dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di rumah.
Kualitas pembelajaran di kelas
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, mencakup indikator manajemen kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar dengan tingkat kemampuan murid.
Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Kemampuan pengembangan guru untuk terus meningkatkan kompetensi melalui belajar mandiri dengan merefleksi praktik pengajaran yang telah diterapkan dan juga belajar dari rekan guru.
Kepemimpinan instruksional
Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam menyusun dan mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan.
Iklim keamanan di satuan pendidikan
satuan pendidikan yang memiliki kebijakan, pemahaman, dan program terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika sehingga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik secara fisik maupun psikologis.
Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
lingkungan satuan pendidikan yang menghargai keragaman agama maupun sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak.
Iklim kesetaraan gender
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan berperilaku adil, memberikan kesempatan yang sama bagi warga satuan pendidikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam menjalankan peran publik.seperti dukungan kepala satuan pendidikan dan guru atas kesetaraan gender.
Iklim inklusivitas
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan guru terhadap murid dengan disabilitas serta murid cerdas istimewa dan murid bakat istimewa.
Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan
partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid dalam penyusunan program satuan pendidikan.
3. Survei Karakter
Survei Karakter ditujukan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik sebagai salah satu capaian pembelajaran.
Enam karakter yang diukur pada peserta didik di Indonesia didasarkan pada profil pelajar Pancasila adalah:
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, khususnya akhlak pada manusia, akhlak pada alam, dan akhlak bernegara.
2. gotong-royong,
3. kreativitas,
4. nalar kritis,
5. kebinekaan global,
6. kemandirian.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)