Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Perbedaan ANBK dan Ujian Nasional Serta Perhatikan 3 Aspek Penilaian Asesmen Nasional 2022

Simak perbedaan antara ANBK dan Ujian Nasional yang digagas oleh Kemendibudristek serta penggunaan 3 aspek penilaian yang digunakan cek hasil.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mengenal Perbedaan ANBK dan Ujian Nasional Serta Perhatikan 3 Aspek Penilaian Asesmen Nasional 2022
Kemdikbud
Survei Karakter ANBK Kemdikbud - Simak perbedaan antara ANBK dan Ujian Nasional yang digagas oleh Kemendibudristek. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut mengenal perbedaan antara Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan Ujian Nasional yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

ANBK akan dilaksanakan mulai September-November 2022 nanti.

Dikutip dari pusmendik.kemendikbud.go.id Menteri Kemendibudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Asesmen Nasional tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu saja.

Tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Baca juga: Apa Itu ANBK? Simak Penjelasannya Dilengkapi dengan Tiga Instrumen Pelaksanaan ANBK

"AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi," Ujar Nadiem.

"Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan," imbuh Nadiem.

Survei Karakter ANBK Kemdikbud
Survei Karakter ANBK Kemdikbud (Kemdikbud)
BERITA REKOMENDASI

Simak perbedaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan Ujian Nasional.

1. Level murid yang mengikuti

- UN: Diikuti jenjang tingkat akhir

- ANBK: Mulai kelas 5, kelas 8, dan 11

2. Subjek pelaksanaan pada murid


- UN: Menggunakan sensus seluruh murid

- ANBK: Menggunakan sensus sampel murid atau tidak semua murid mengikuti.

3. Jenis tingkat tes

- UN: tingkat tinggi

- ANBK: tingkat rendah

4. Bentuk Tes yang disediakan

- UN: Pilihan ganda dan isian singkat

- ANBK: Pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, namun murid dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal, isian singkat dan uraian

5. Waktu pelaksanaan

- UN: Selama 4 hari

- ANBK: Selama 2 hari

6. Bentuk pelaksanaan

- UN: Semi online

- ANBK: Seluruhnya online, namun ada juga sekolah tertentu dilakukan semi online dan offline

7. Metode penilaian hasil

- UN: Computer Based Test (CBT)

- ANBK: Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT)

8. Spesifikasi yang disediakan sekolah untuk pelaksanaan tes

- UN: Menggunakan server sekolah dengan komputer biasa

- ANBK: Tanpa server dari sekolah, komputer wajid dilengkapi dengan memori 2GB, di atas Windows 7, resolusi layar 1024x72, dengan ChromeOS, Bandwith 12 Mbps untuk 115 pengguna.

Baca juga: Contoh Soal ANBK SMA/SMK/Sederajat Tahun 2022, Ada Soal Literasi dan Soal Numerasi

Berikut adalah bentuk penilaian Asesmen Nasional 2022 yang akan digunakan dalam ANBK:

Aspek penilaian Asesmen Nasional 2022

1. Asesmen Kompetensi Minimum

Konteks AKM terdiri dari:

- Personal

- Sosial Budaya

- Saintifik

Bentuk Soal AKM terdiri dari:

- Pilihan Ganda (PG)

- Pilihan Ganda Kompleks (PGK)

- Menjodohkan

- Isian

- Uraian

Konten dalam Literasi Membaca:

-Teks Fiksi

-Teks Informasi

Domain dalam Literasi Matematika (Numerasi):

- Bilangan

- Geometri dan Pengukuran

- Aljabar

- Data dan Ketidakpastian

Level Kognitif dalam Literasi Membaca:

- Menemukan Informasi

- Menafsirkan dan Mengintegrasikan

- Mengevaluasi dan Merefleksi

Level Kognitif dalam Literasi Matematika (Numerasi):

- Pemahaman

- Penerapan

- Penalaran

2. Survei Lingkungan Belajar

Survei Lingkungan Belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.

Satuan Pendidikan bisa dikatakan baik, jika mampu memfasilitasi belajar murid melalui beberapa hal berikut:

1. Proses pembelajaran yang berkualitas

2. Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya;

3. Kepala satuan pendidikan yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran, dan

4. Iklim satuan pendidikan yang aman, menghargai keragaman dan inklusif

Survei Lingkungan Belajar mencakup sembilan dimensi yang diasumsikan mempengaruhi hasil belajar murid:

Latar belakang sosial-ekonomi murid

Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama dalam mengakses dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di rumah.

Kualitas pembelajaran di kelas

Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, mencakup indikator manajemen kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar dengan tingkat kemampuan murid.

Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru

Kemampuan pengembangan guru untuk terus meningkatkan kompetensi melalui belajar mandiri dengan merefleksi praktik pengajaran yang telah diterapkan dan juga belajar dari rekan guru.

Kepemimpinan instruksional

Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam menyusun dan mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan.

Iklim keamanan di satuan pendidikan

satuan pendidikan yang memiliki kebijakan, pemahaman, dan program terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika sehingga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik secara fisik maupun psikologis.

Iklim kebinekaan di satuan pendidikan

lingkungan satuan pendidikan yang menghargai keragaman agama maupun sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak.

Iklim kesetaraan gender

Bagaimana lingkungan satuan pendidikan berperilaku adil, memberikan kesempatan yang sama bagi warga satuan pendidikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam menjalankan peran publik.seperti dukungan kepala satuan pendidikan dan guru atas kesetaraan gender.

Iklim inklusivitas

Pengetahuan, penerimaan dan dukungan guru terhadap murid dengan disabilitas serta murid cerdas istimewa dan murid bakat istimewa.

Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan

partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid dalam penyusunan program satuan pendidikan.

3. Survei Karakter

Survei Karakter ditujukan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik sebagai salah satu capaian pembelajaran.

Enam karakter yang diukur pada peserta didik di Indonesia didasarkan pada profil pelajar Pancasila adalah:

1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, khususnya akhlak pada manusia, akhlak pada alam, dan akhlak bernegara.

2. gotong-royong,

3. kreativitas,

4. nalar kritis,

5. kebinekaan global,

6. kemandirian.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas