Hari Guru Nasional, Ratusan Ribu Guru Indonesia Sukses Hadapi Transformasi Pendidikan
Berdasarkan survei Pustekkom Kemdikbud tahun 2018, hanya 40 persen guru Indonesia yang siap menggunakan teknologi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi titik balik perjuangan guru-guru Indonesia, terutama dalam penggunaan teknologi.
Tantangan untuk menghadirkan pembelajaran secara daring semakin besar ketika guru masih belum terbiasa menggunakan teknologi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Berdasarkan survei Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) tahun 2018, hanya 40 persen guru Indonesia yang siap menggunakan teknologi.
Namun berkat kegigihan belajar yang tinggi, kini guru-guru Indonesia mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
"Saya percaya penggunaan teknologi dapat mempermudah guru dalam menciptakan pembelajaran yang terdiferensiasi, efektif, dan efisien. Harapan saya ke depan, semoga semakin banyak lagi guru dan sekolah yang berinovasi menggunakan teknologi dalam PTM," ujar Quipper School Premium (QSP) Manager Riza Purnama melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Pemerintah dan Industri Harus Kolaborasi Dukung Pembiayaan Pendidikan di Daerah Tertinggal
Sejak 2020, QSP telah digunakan oleh lebih dari 177.000 guru di 195 kabupaten/kota di Indonesia.
Puluhan webinar pelatihan juga telah diikuti secara antusias oleh lebih dari 3.000 sekolah.
"Di Hari Guru Nasional ini, saya sangat bangga kepada 177.000 guru hebat di seluruh Indonesia yang sudah mau belajar dan beradaptasi dengan teknologi seperti Quipper School Premium," kata Riza.
Riza juga memberi pesan agar guru selalu berinovasi menggunakan teknologi meskipun sudah Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Tentunya dengan tetap mengingat bahwa teknologi hadir bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan sebagai alat untuk mendukung kinerja guru agar proses pembelajaran menjadi semakin baik,” ungkap Riza.
Guru dapat menganalisis kebutuhan siswa melalui tes kognitif dan afektif, merancang pembelajaran, mengembangkan instrumen penilaian, menyelenggarakan ujian PTS, PAS, dan PAT secara daring, serta memonitor proses pembelajaran dengan mengakses laporan aktivitas siswa dan guru.
Konten, fitur, dan layanan QSP juga mendukung guru dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka dengan adanya ribuan konten referensi mengajar, bank soal AKM, dan pelatihan Kurikulum Merdeka yang digelar secara rutin.
Tidak hanya itu, QSP juga mendampingi guru dalam menghadapi perubahan kebijakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan menyediakan tes diagnostik potensi skolastik, online tryout UTBK, laporan progres siswa per individu maupun per kelas.