Kunci Jawaban Sejarah Indonesia kelas XI Halaman 16: Kedatangan Jepang di Indonesia
Bab 5 ini bertajuk Tirani Matahari Terbit yang menceritakan masa kependudukan di Jepang yang menggantikan Belanda di periode tahun 1942 hingga 1945.
Penulis: Bobby W
Editor: Daryono
Dipimpin oleh Jendral ke - 16 atau Gunseikan ke - 16 (Angkatan Darat) yang berpusat di Jakarta. Yakni Imamura. Sama layaknya Sumatera, AD dipilih dikarenakan dirasa efisien untuk mengadakan pemerintahan militer dan pemantauannya juga lebih mudah.
Kawasan Indonesia Timur
Dipimpin oleh Laksamana atau Kaigun (Angkatan Laut) yang berpusat di Makassar. Yakni Okazaki.
Kenapa dipilih Angkatan Laut ? dikarenakan dirasa lebih ringan mengawasi seluruh daerahnya yang kebanyakan terpisahkan oleh lautan atau perairan yang luas.
Terbaginya ke dalam 3 kawasan ini, supaya pemerintahan dapat terkondisikan dan terpantau secara menyeluruh oleh Jepang. Terutama dalam bidang "Pemerintahan Militer".
Dimana tiap daerahnya ini dibuat struktur-struktur pemerintahan yakni layaknya Gunseikan (Imamura) => Syu => Shi => Ken => Gun => So (camat) => Ku ( lurah ) => Azza (RW) => Gumi (RT).
Diadakan Pemerintahan Militer ini supaya warga Indonesia selamanya siap menjadi bala pemberian Jepang jika ada peperangan antara Jepang dan Bangsa Barat.
4. Mengapa pemerintah pendudukan Jepang akhirnya hanya boleh memperdengarkan lagu kebangsaan Kimigayo, sedangkan lagu Indonesia Raya mulai dilarang?
Karena pada awal Jepang berkunjung ke Indonesia, Jepang memperbolehkan Bangsa Indonesia untuk "menjadi dirinya".
Dalam artian kita boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya, kita boleh manfaatkan Bahasa Indonesia, kita boleh mengakui sebagai Bangsa Indonesia.
Jepang yang mulanya mengaku sebagai saudara tua dan mengimbuhkan propaganda-propaganda penarik hati bangsa Indonesia agar simpati pada Jepang.
Salah satu propagandanya ini adalah yang dibolehkan menggunakan bahasa Indonesia, menyanyikan Indonesia Raya, dan juga boleh mengakui identitas diri kita sebagai Bangsa Indonesia.
Jadi, sebetulnya Jepang ini bukan benar-benar "saudara tua" yang baik kepada Bangsa Indonesia, tapi hanya memicu seolah-olah mereka itu baik untuk menarik simpati Bangsa Indonesia agar Bangsa Indonesia tidak mengimbuhkan perlawanan pada Jepang selagi mereka mengambil alih wilayah-wilayah yang diakuisisi Bangsa Barat
Keputusan untuk menarik simpati ini lama kelamaan justru menjadi bumerang lantaran memicu ikatan antar warga Indonesia bertambah kuat.