Struktur Cerita Fabel dan Ciri Kebahasaan yang Digunakan, Lengkap dengan Penjelasannya
Dalam teks cerita fabel terdapat struktur teks dan ciri kebahasaan yang digunakan, simak inilah materi penjelasannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
Kemudian perhatikan pada kalimat kedua dalam kata “Kecil dan Kancil” yang dituliskan dengan menggunakan huruf kapital (besar), hal tersebut dikarenakan guna sebagai sebuah panggilan dan atau dengan kata lain disebut juga nama julukan.
2. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel, biasanya menggunakan kata keterangan tempat dan juga kata keterangan waktu.
Pada keterangan tempat sering menggunakan kata depan “di” dan pada keterangan waktu sering menggunakan kata depan “pada, informasi waktu, dan lain-lain”.
Contohnya:
a. Pada suatu malam sang harimau kembali berburu ke hutan tersebut, karena cuaca sedang turun hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur dan air.
b. Si kelinci mengangkat wortel tersebut dan menaruhnya ditempat yang tinggi yang lebih aman.
3. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai penghubung intra-kalimat.
Berbeda dengan kata “akhirnya” yang sering digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks, baik itu teks cerita fabel ataupun teks cerita lainnya.
Contohnya:
a. Lalu, sang gajah menginjak ranting pohon tersebut.
b. Kemudian, sang semut berlari tanpa arah karena takut dipijak.
c. Akhirnya, sang semut memanjat sebuah pohon besar yang sekiranya aman.