Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ciri Umum Puisi Rakyat: Pantun, Syair, dan Gurindam

Berikut materi sekolah terkait ciri-ciri umum Puisi Rakyat yang merupakan warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ciri Umum Puisi Rakyat: Pantun, Syair, dan Gurindam
Freepik
ilustrasi Belajar dari Rumah - Berikut materi sekolah terkait ciri-ciri umum Puisi Rakyat berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam. 

Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.

Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.

Ciri-ciri Pantun:

1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

Berita Rekomendasi

5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh:
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Hal 169 Semester 2: Kata Berima pada Gurindam, Syair, Pantun

Syair

Syair berasal dari Persia yang dibawa bersamaan dengan masuknya Islam.

Syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang artinya perasaan yang menyadari, kemudian berkembang menjadi syi’ru yang artinya puisi dalam pengetahuan umum.

Namun, setelah mengalami perubahan syair menjadi puisi lama khas Melayu, dan tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair Arab.

Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas