Ciri Umum Puisi Rakyat: Pantun, Syair, dan Gurindam
Berikut materi sekolah terkait ciri-ciri umum Puisi Rakyat yang merupakan warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
Ciri-ciri Syair:
1. Tiap bait terdiri dari 4 baris.
2. Tiap bait terdiri dari 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasanya berupa kiasan.
Contoh:
Syair Perahu
Karya: Hamzah Fansuri
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India.
Istilah Gurindam sendiri diambil dari bahasa India, yaitu Kirindam artinya mula-mula atau perumpamaan.
Gurindam digunakan sebagai syarat nilai agama dan moral, sehingga dulu sangat penting dan dijadikan sebagai warisan budaya kehidupan.
Gurindam merupakan puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.