Persamaan dan Perbedaan Struktur Puisi Rakyat: Pantun, Gurindam dan Syair
Berikut persamaan dan perbedaan dari struktur pantun, gurindam dan syair. Pantun, gurindam, dan syair termasuk dalam puisi rakyat.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pantun, gurindam, dan syair termasuk dalam puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.
Puisi rakyat merupakan warisan turun-temurun yang tidak diketahui siapa pengarangnya.
Puisi rakyat (Pantun, Gurindam dan Syair) terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
Adapun persamaan dan perbedaan dari struktur Pantun, Gurindam dan Syair sebagai berikut:
Baca juga: Ciri Umum Puisi Rakyat: Pantun, Syair, dan Gurindam
Persamaan Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam dan Syair)
a. Pantun, syair, dan gurindam merupakan puisi lama.
b. Tujuannya untuk menyampaikan pengajaran atau nasihat.
Perbedaan Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam dan Syair)
a. Pantun
1) Menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti, dan moral untuk kepentingan sosial dan hiburan.
2) Bait terdiri dari 4 baris.
Baris 1 dan 2 merupakan sampiran.
Baris 3 dan 4 merupakan isi.
3) Bersajak a-b-a-b.
Terdiri dari 8-12 suku kata.
Pilihan katanya, padat, singkat dan jelas.
Baca juga: Apa Itu Puisi Rakyat? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Unsur Puisi Rakyat
b. Gurindam
1) Untuk menyampaikan nasihat atau kata-kata mutiara.
2) Bait terdiri dari 2 baris.
Bait pertama merupakan sebab atau persoalan.
Bait kedua merupakan akibat atau penyelesaian.
Isi terletak di larik kedua.
3) Bersajak a-a. Terdiri dari 10-14 suku kata.
c. Syair
1) Menyampaikan cerita dan pengajaran serta digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang berunsur keagamaan.
2) Bait terdiri dari 4 baris.
Setiap baris mempunyai makna yang berkaitan dengan baris-baris sebelumnya.
Empat baris merupakan satu kesatuan ide.
Tidak ada sampiran maupun isi seperti pantun.
Syair perlu dilagukan untuk membentuk nyanyian.
3) Bersajak a-a-a-a.
Terdiri dari 8-12 suku kata.
Sumber:
Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi 2017 oleh Titik Harsiati dkk.
Modul Pembelajaran SMP Terbuka Bahasa Indonesia Kelas VII: Modul 7 Puisi Rakyat oleh Seni Asiati dan Fatwa Amalia.
(Tribunnews.com/Latifah)