Pembelajaran Integratif Dorong Lulusan Perguruan Tinggi Siap Terjun ke Dunia Kerja
Stevanus mengatakan pendekatan pembelajaran bersifat kolaboratif mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi prasyarat kerja di industri.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan Sekolah Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Terapan Universitas Prasetiya Mulya, Stevanus Wisnu Wijaya, Phd, mengungkapkan proses pembelajaran integratif dan berbasis kasus nyata mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Menurut Stevanus, lulusan kampusnya menjadi lebih mudah diterima di dunia industri.
"Data menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen lulusan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya mendapatkan pekerjaan kurang dari 6 bulan setelah lulus," ujar Stevanus di kampus STEM Universitas Prasetya Mulya BSD, Tangerang, Jumat (3/2/2023).
Stevanus mengatakan pendekatan Collaborative Learning by Enterprising yang menekankan pembelajaran bersifat kolaboratif mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi prasyarat kerja di industri.
Proses pembelajaran ini, kata Stevanus, meletakkan mahasiswa sebagai subyek pembelajar yang aktif melalui keterlibatan mahasiswa di berbagai catalytic project dan Coop Education Program dengan industri.
Baca juga: Pendidikan Punya Peran Penting dalam Terciptanya Generasi Cerdas Masa Depan
"Catalytic project dapat juga berbentuk riset dan pengabdian masyarakat, dengan dukungan hibah kompetitif dari berbagai lembaga internasional," kata Stevanus.
Lembaga tersebut, misalnya Erasmus Capacity Building on Higher Education, ISIF Asia, serta lembaga-lembaga nasional seperti Kemendikbudristek melalui program Kedaireka.