Kemendikbudristek Distribusikan 15,3 Juta Eksemplar Buku Bacaan Bermutu ke Siswa PAUD dan SD
Pendistribusian buku-buku bacaan untuk siswa PAUD dan SD ini dilakukan dalam dua kali pengiriman ke 470 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
![Kemendikbudristek Distribusikan 15,3 Juta Eksemplar Buku Bacaan Bermutu ke Siswa PAUD dan SD](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/satu-buku-untuk-masa-depan-yang-lebih-baik_20180527_124624.jpg)
"Guru-guru harus merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan agar siswa memiliki ketertarikan terhadap buku, seperti memillih buku yang tepat, menceritakan sinopsis kepada siswa dan berdiskusi mengenai suatu buku,” imbuhnya.
Sofie Dewayani meyakini program Merdeka Belajar ke-23 akan menjadi langkah awal bagi sekolah untuk mulai mengembangkan koleksi bacaan di sekolah.
Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat, Opik, yang menyampaikan praktik baik dalam menyelenggarakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), menyebutkan, pihaknya menyediakan layanan membaca, peminjaman buku gratis, serta layanan literasi berbasis enam kemampuan literasi dasar. Selain itu, ada pula kegiatan membaca nyaring, pelatihan menulis, kemudian pembimbingan pembuatan alih wahana.
Baca juga: Peringati Hari Buku Nasional, TNI Bagikan Buku Bacaan ke Anak-Anak di Perbatasan Papua
“Ada juga yang sudah mulai belajar membuat alih wahana, misal dari buku-buku cerita menjadi lagu, buku cerita menjadi film. Kemudian, ada juga teman-teman yang bergerak mencoba mendokumentasikan sejarah-sejarah kampungnya,” terangnya.
Opik menjabarkan, ada kerja sama antara TMB yang ia pimpin dengan lembaga lain dalam hal pemanfaatan buku digital yang dilakukan oleh Sekolah Dasar. Dia juga menekankan bahwa prinsip utama TMB yang diselenggarakannya adalah berkolaborasi guna meningkatkan minat literasi anak bangsa.
“Ke depan, praktik seperti ini akan terus kami kembangkan dalam rangka mendukung Merdeka Belajar Episode ke-23,” ungkapnya.
Dalam hal pemanfaatan buku-buku bantuan, Kepala SD Vim 3 Kotaraja, Kota Jayapura, Royke Tombokan turut menyampaikan bentuk dukungannya. Ia membentuk sebuah rumah baca yang bernama ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ serta mendirikan Parenting Club untuk membantu para orang tua murid meningkatkan minat literasi anak.
Royke menyebutkan, SD Vim Kotaraja juga berkolaborasi dengan komunitas literasi mahasiswa FKIP Universitas Cendrawasih dan Balai Bahasa Provinsi Papua.
“Saya sangat bersyukur Balai Bahasa ini sangat memberikan dukungan, terutama KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Papua, mereka selalu mendorong saya dan sekolah saya untuk memanfaatkan buku-buku ini,” kata Royke Tombokan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.