Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek Distribusikan 15,3 Juta Eksemplar Buku Bacaan Bermutu ke Siswa PAUD dan SD

Pendistribusian buku-buku bacaan untuk siswa PAUD dan SD ini dilakukan dalam dua kali pengiriman ke 470 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemendikbudristek Distribusikan 15,3 Juta Eksemplar Buku Bacaan Bermutu ke Siswa PAUD dan SD
Warta Kota/Henry Lopulalan
Anak-anak PAUD menikmati buku bacaan pada puncak acara Satu BUKU untuk masa depan yang lebih baik di Jalan Sudirman, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mendistribusikan 15,3 juta eksemplar buku bacaan bermutu kepada 6.000 lebih Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan 14.000 Sekolah Dasar (SD) di Indonesia. (Wartakota/Henry Lopulalaln 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mendistribusikan 15,3 juta eksemplar buku bacaan bermutu kepada 6.000 lebih Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan 14.000 Sekolah Dasar (SD) di Indonesia.

Pendistribusian buku-buku bacaan ini dilakukan dalam dua kali pengiriman ke 470 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

“Ketika buku sudah diterima, pihak sekolah diwajibkan memberi bukti terima dengan tanda tangan pihak sekolah yang menerima buku-buku tersebut,” kata Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kemendikbudristek, Muh. Abdul Khak pada webinar Silahturahmi Merdeka Belajar (SMB) yang mengusung tema "Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia" melalui YouTube Kemendikbud RI, Kamis (9/3/2023).

Dia menjelaskan, ada dua hal pokok yang menjadi latar belakang diluncurkannya kebijakan Merdeka Belajar ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Pertama, melalui nilai Asesmen Nasional (AN) yang pada tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat literasi 1 dari 2 anak di Indonesia masih sangat rendah, dengan kata lain 50 persen tingkat literasi anak masih rendah. 

Kemendikbudristek perlu memberikan akses terhadap buku bacaan bermutu bagi anak-anak baik cetak maupun digital. Kedua, banyak buku yang di distribusikan ternyata tidak ramah anak.

“Kita tidak lagi berpikir bahwa buku yang dibaca anak itu buku yang baik menurut perspektif orang tua, tapi buku itu juga harus dicintai atau disenangi oleh anak,” ungkap Abdul Khak.

Berita Rekomendasi

Dijelaskan, Merdeka Belajar (MB) episode ke-23 merupakan kebijakan yang diterbitkan Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) untuk meningkatkan minat baca bagi generasi muda melalui penyediaan buku bacaan yang bermutu.

Program ini berfokus pada distribusi atau pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Sekolah Dasar (SD).

Selain itu, program Medeka Belajar ke-23 juga diikuti pula dengan pelatihan bagi para guru agar guru dapat memotivasi dan meningkatkan keinginan para siswa untuk belajar membaca.

Baca juga: Kemendikbudristek Bakal Kurasi Buku Bacaan yang Sesuai Minat Anak

Menanggapi program penyediaan buku bacaan bermutu ini, Konsultan atau Spesialis Literasi di Article 33 Sofie Dewayani mengungkapkan, program Merdeka Belajar ke-23 efektif untuk menunjukkan kepada masyarakat, kepala sekolah, guru dan tenaga pendidikan tentang buku seperti apa yang efektif dan diminati oleh anak-anak.

“Faktanya di lapangan banyak sekolah yang belum mengetahui bahwa mereka memiliki kemerdekaan untuk memilih buku dan banyak sekolah yang belum mengetahui buku-buku seperti apa yang diminati oleh siswa,” ungkap Sofie.

Dia menjelaskan, idealnya, minat baca itu tumbuh natural dalam lingkungan keluarga sedini mungkin, namun sayangnya, sebagian besar anak-anak di Indonesia tidak tumbuh di keluarga yang memiliki kebiasaan dalam membaca karena keterbatasan akses kepada buku maupun karena faktor lainnya.

Baca juga: Harga Buku Bacaan Terjangkau Perluas Wawasan dan Tingkatkan Literasi di Indonesia 

“Sehingga guru, kepala sekolah, tenaga pendidik literasi harus berupaya dalam penumbuhan minat baca kepada anak-anak yang sudah agak terlambat mengenal buku," kata dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas