Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 48 Kurikulum Merdeka: Contoh Penerapan Peilaku Al-Asmā’ Al-Husnā
Inilah soal beserta kunci jawaban buku PAI kelas 7 halaman 48 Kurikulum Merdeka tentang menerapkan al-Asmā’ al-Husnā dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM – Berikut kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 halaman 48 Kurikulum Merdeka.
Pada buku PAI Kelas 7 halaman 48 Kurikulum Merdeka, terdapat soal esai.
Siswa diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan pilihan ganda yang ada pada halaman tersebut.
Sebelum melihat kunci jawaban ini, sebaiknya siswa sudah mengerjakan soal secara mandiri.
Hal ini bertujuan untuk melatih pengetahuan dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tersebut.
Setelahnya, orang tua atau guru akan membantu mencocokan jawaban siswa dengan kunci jawaban pada laman ini.
Berikut soal beserta kunci jawaban buku buku PAI Kelas 7 halaman 48 Kurikulum Merdeka:
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 45 46 47 48 Kurikulum Merdeka: Rajin Berlatih
1. Perhatikan pernyataan berikut ini.
“Allah memiliki nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebutnya. Tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” Pernyataan ini terdapat dalam AlQur’an.
Tuliskan dalil naqli yang menjelasan pernyataan tersebut!
Jawaban:
2. Mengapa kita harus meneladan sifat al-’Alīm dalam menjalani kehidupan!
Jawaban:
Sifat al-‘Alīm pada Allah Swt mendorong manusia untuk memiliki pengetahuan. Manusia diharapkan dapat memiliki ilmu untuk kemudahan dalam mengarungi kehidupan di dunia. Dengan ilmu, kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah.
Akan tetapi, pengetahuan manusia terbatas sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh-Nya. Ilmu yang dianugerahkan oleh-Nya menjadi kehormatan baginya.
Manusia dapat meraih ilmu berkat anugerah Allah Swt. Akan tetapi, sedalam dan seluas apapun ilmu manusia, tetap berbeda dengan ilmu Allah Swt. Ilmu yang diperoleh hendaknya dijadikan bahan untuk mewujudkan kebaikan hidup.
Orang yang berilmu akan menampilkan perilaku percaya diri dalam memahami, menjelaskan, dan memecahkan permasalahan kehidupan. Percaya diri yang dimaksud adalah dirinya meyakini bahwa ilmu yang diperoleh dapat memudahkan dalam menjalani kehidupan.
3. Mengapa kita harus meneladan sifat al-Khabīr dalam menjalani kehidupan!
Jawaban:
Meneladan sifat al-Khabir adalah agar menumbuhkan sikap murāqabah yaitu perasaan senantiasa diawasi Allah Swt. Hal itu akan menumbuhkan mawas diri dan pertimbangan atas segala langkah yang ditempuh dalam gerakgeriknya. Terlebih lagi di era sekarang ilmu pengetahuan dapat disampaikan dengan berbagai cara.
Informasi itu dapat disampaikan baik secara langsung maupun melalui berbagai media, seperti koran, majalah, televisi, situs jejaring sosial, blog, dan website. Kalian juga dapat berbagi informasi pengetahuan melalui majalah dinding di sekolahmu sebagai wujud meneladan al-Asmā’ al-Husnā, al-Khabīr.
Namun, tetap harus memperhatikan ketelitian kebenaran informasi ya. Perolehan informasi memerlukan ketelitian. Setiap informasi mengandung benar atau salah. Untuk informasi yang benar, kita bisa meneliti baik isi maupun sumbernya. Begitu pula, pada informasi yang diragukan kebenarannya, kehati-hatian dalam menyebarkannya menjadi keniscayaan.
4. Tuliskan 3 contoh perilaku meneladan sifat al-Samī’ dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:
- Perilaku yang mencerminkan bahwa Allah Swt. Maha Mendengar antara lain:
- Mau mendengarkan pembicaraan orang lain.
- Mendengarkan dan patuh dengan nasihat dari orang tua dan guru.
- Mendengarkan berbagai kritik dan saran yang diberikan orang lain kepada kita.
5. Tuliskan 3 contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan terhadap meneladan sifat al-Baṣīr!
Jawaban:
- Cerminan perilaku dengan keyakinan bahwa Allah Swt. Maha Melihat dapat diwujudkan dengan:
- Teliti dan mawas diri dalam setiap pekerjaan.
- Cermat dan cerdas dalam menghadapi persoalan.
- Menggunakan mata untuk melihat hal-hal yang positif.
- Membaca, menghafal, mentadaburi, serta men- gamalkan ayat-ayat Al- Qur’an.
*Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua dalam mendampingi proses belajar siswa.
Semua soal berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Linda)