Materi Struktur Teks Biografi dan Kaidah Kebahasaan Teks Biografi, Bahasa Indonesia Kelas 10
Simak inilah penjelasan materi Struktur Teks Biografi dan Kaidah Kebahasaan Teks Biografi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi Teks Biografi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10.
Artikel ini hanya membahas terkait Struktur Teks Biografi dan Kaidah Kebahasaan Teks Biografi.
Para siswa diminta untuk memahami materi Teks Biografi tersebut.
Materi dalam artikel ini, dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Pengertian Teks Biografi
Teks biografi dapat dipahami sebagai teks yang berisi tentang kisah atau cerita seseorang yang selama hidupnya memiliki banyak nilai yang patut diteladani bagi pembaca.
Baca juga: Materi Unsur-unsur dalam Teks Debat, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10
Teks biografi pada dasarnya adalah cerita tentang seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain, hal ini dilakukan agar teks biografi dari tokoh mampu memberikan teladan kepada banyak orang yang membacanya.
Oleh karena itu, teks biografi harus ditulis tentang kehidupan tokoh, mulai dari masalah yang dihadapi, perjuangan yang dilakukannya, hingga keberhasilan yang didapatkan.
Teks biografi juga membahas tentang latar belakang dari tokoh tersebut.
Hal ini yang membuat teks biografi sering digunakan untuk memberikan contoh atau teladan yang baik kepada para pembaca.
Tujuan dari membaca teks biografi yakni untuk mengenal tokoh dan mengetahui pemikiran serta tindakan yang dilakukan ketika menghadapi segala masalah dalam hidup.
Hampir sama dengan teks biografi, salah satu jenis dari teks lainnya yang menceritakan tentang kisah hidup seseorang adalah teks autobiografi.
Perbedaan antara teks biografi dengan teks autobiografi yaitu terletak pada penulisnya.
Teks biografi adalah teks tentang kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain, sedangkan teks autobiografi merupakan cerita atau kisah hidup seseorang yang ditulis oleh tokohnya sendiri.
Struktur Teks Biografi
1. Orientasi atau setting
Berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 179, Kurikulum Merdeka: Kata Ilmiah dalam Teks Pidato
2. Kejadian penting atau peristiwa
Berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin disertakan pula komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
3. Reorientasi
Berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu cerita.
Kaidah Kebahasaan Teks Biografi
Teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan sebagai berikut:
1. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau. Kata ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
Contoh: George Saa, putra Papua sangat menyukai pelajaran fisika. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Berkat ketekunannya, Si Genius dari Papua ini mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri. Meski kini telah sukses, Oge, begitu biasanya dia dipanggil, tetap menjadi pribadi yang ramah dan tidak sombong.
2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh.
Contoh: belajar, membaca, berjalan, melempar.
3. Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh. Kata-kata yang dimaksud.
Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan deskripsi, seringkali penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah, merupakan.
4. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan.
Contoh: diberi, ditugaskan, dipilih.
5. Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.
Contoh: memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai.
6. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan urutan dengan waktu. Hal ini terkait dengan pola pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya bersifat kronologis
Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya,sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu.
Sumber: Kemdikbud - Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X Oleh Foy Ario (2020)
*) Disclaimer: Materi soal di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak dan materi hanya digunakan untuk referensi belajar anak.
(Tribunnews.com/Latifah)(Gramedia.com)