Tablig: Pengertian, Ketentuan, dan Praktik Bertablig
Berikut pengertian, dalil, ketentuan, hingga peragaan atau praktik tablig.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Garudea Prabawati
Ketentuan Tablig
Dalam pelaksanaan tablig, terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan yakni meliputi:
- Dilakukan dengan cara yang sopan, lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
- Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaah.
- Mengedepankan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
- Materi tablig yang disampaikan harus mempunyai rujukan yang
kuat dan jelas sumbernya.
- Disampaikan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, sejalan dengan situasi dan kondisi masyarakat, termasuk aspek psikologis dan sosiologis para jamaah.
- Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Dakwah dengan Khutbah
Peragaan atau Praktik Tablig
Berikut ini tahapan atau langkah-langkah yang harus diikuti sebagai bagian dari peragaan atau praktik bertablig:
1. Tahap persiapan
Rujuklah dan pelajari materi tablig, agar sesuai dengan kebutuhan jamaah atau audiens.
2. Tahap pelaksanaan
Saat tablig, informasi yang disampaikan harus yang praktis, singkat dan serba cepat dengan tetap mengedepankan bahasa yang sederhana.