Tablig: Pengertian, Ketentuan, dan Praktik Bertablig
Berikut pengertian, dalil, ketentuan, hingga peragaan atau praktik tablig.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Garudea Prabawati
Kemudian mengajak jamaah berdiskusi dan mengandalkan logika
dan akal sehat, melibatkan juga mata hati, serta menghindari gaya
yang menggurui, menekan, apalagi memaksa.
Materi tablig harus disampaikan secara terbuka, utuh, dan komprehensif sehingga jamaah dengan kesadaran sendiri dapat menerima ajaran Islam dan menemukan kebenaran itu.
Gunakan pula metode yang menyenangkan dengan prinsip 3 F (Fun, Fresh, dan Focus) serta tidak berlebihan dalam menggunakan humor dan jenaka.
3. Tahap Konsolidasi
Sebagai tahap akhir, upayakan adanya pemantapan pemahaman materi tablig dalam bentuk kesimpulan atau resume.
Selain itu juga hal-hal apa saja yang harus ditindaklanjuti, biasanya dikenal dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut).
Hal tersebut perlu dilakukan agar setiap jamaah ada kesadaran diri untuk
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas amal.
Tahap akhir ini penting agar tidak terjadi bias pemahaman bagi jamaah atau audiens sebelum mengakhiri kegiatan tablig.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)