Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Potensi Laut dalam Ulasan Hukum Dasar Kimia: Laut Menyimpan Banyak Aspek Kimia

Laut menyimpan banyak ulasan mengenai hukum dasar kimia di dalamnya, seperti halnya rasa asin garam.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Potensi Laut dalam Ulasan Hukum Dasar Kimia: Laut Menyimpan Banyak Aspek Kimia
Buku IPA
Laut menyimpan banyak ulasan mengenai hukum dasar kimia di dalamnya, seperti halnya rasa asin garam. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah potensi laut dalam ulasan hukum dasar kimia.

Laut menyimpan banyak potensi aspek kimia, salah satunya adalah senyawa garam.

Garam telah memainkan peran utama dalam sejarah, apalagi menjadi senyawa yang terdapat di lautan.

Jika dilihat dari awal mulanya, bangsa China telah mengambil garam dari air laut sejak 6.000 tahun sebelum masehi dan produksi garam dilakukan manusia setelah itu, tepatnya 800 tahun sebelum masehi.

Diketahui, tubuh manusia sendiri rata-rata mengandung 56 gram.

Garam yang ada di dalam manusia ini dapat juga berkurang jika melakukan buang air kecil, berkeringat, maupun berkegiatan apapun.

Apalagi garam adalah bagian dari konsumsi manusia sehari-hari. 

Berita Rekomendasi

Potensi Laut dalam Ulasan Hukum Dasar Kimia, Dikutip dari Buku IPA Kelas 10 SMA

Namun, kita harus tetap seimbang dalam mengonsumsi kadar garam, jika kekurangan akan menyebabkan pusing kepala, kehilangan selera makan, kram, hingga kematian.

Meski berasa asin, rasa tersebut merupakan sensasi yang paling mendasar.

Seperti halnya rasa air laut yang asin, lantas apa yang membuat air laut asin? Dan, mengapa ion klorida adalah ion terbanyak dalam air laut

Hal ini merupakan interaksi CO2 di atmosfer dan air menghasilkan ion hidronium dan ion bikarbonat menurut persamaan reaksi kimia.

CO2 (g) + H2O (l) → H2CO3 (aq)

H2CO3 (aq) + H2O (l) → H3O + (aq) + HCO3 – (aq)

(H3O+) merupakan ion hidronium ini bersifat asam sehingga air hujan umumnya juga bersifat asam yang bisa perlahan-lahan melarutkan batuan gamping dan koral menghasilkan ion kalsium dan menambah ion-ion bikarbonat
(HCO3– ) menurut persamaan reaksi kimia berikut.

CaCO3 (aq) + CO2 (g) + H2O (l) → Ca+2 (aq) + 2 HCO3 – (aq)

Persamaan reaksi kimia yang terjadi hampir sama dengan larutnya batuan gamping tersebut.

Batuan moneral albit (NaAlSi3O6) akan tercampur dengan air hujan asam yang kemudian ion antriumnya terbawa ke sungai hingga ke laut.

Jadi, sebagian kecil dari ion klorida di lautan yang berasl dari pelapukan batuan dan mineral.

Diketahui, ion klorida dalam air laut ini berasal dari gunung berapi yang menghasilkan gas HCI.

Gas HCI merupakan komponen utama gas dari gunung berapi.

Gas HCl yang diemisikan dari gunung berapi bersifat sangat larut dalam air sehingga mudah berubah fasa menjadi larutan HCl, sementara itu ion-ion Na dari batuan yang melapuk adalah sumber garam-garaman di laut.

Ada juga cara untuk menganalisis kandungan ion klorida dalam satuan larutan.

Larutan yang mengandung ion klorida dititrasi dengan larutan peran nitrat (AgNO3).

Ag+ (aq) + Cl –(aq) à AgCl (s) endapan putih

AgCl adalah perak klorida yang merupakan endapan putih hasil reaksi antara ion klorida dalam air laut dan larutan perak nitrat.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas