Keberagaman Ras dan Antargolongan di Indonesia
Inilah keberagaman ras dan antargolongan di Indonesia. Terdapat ras Mongoloid dan Melanesoid. Serta terdapat sejumlah golongan masyarakat.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejumlah keberagaman ras dan antargolongan yang ada di Indonesia.
Selain banyaknya suku bangsa, agama dan budaya, di Indonesia juga terdapat keberagaman ras serta antargolongan.
Ras merupakan Bahasa Perancis yang berarti ‘akar’.
Oleh sebab itu ras dapat disebut sebagai akar dari populasi atau kumpulan manusia berdasarkan genetika tubuh serta tampilan fisiknya.
Sementara itu, sebutan antargolongan muncul lantaran adanya golongan di masyarakat, baik berdasarkan pilihan politik, kemampuan ekonomi, maupun dari kegiatannya sehari-hari.
Keberagaman ras dan antargolongan tersebut pada akhirnya membentuk kebinekaan di Indonesia.
Baca juga: Keberagaman Agama di Indonesia, Mulai dari Islam hingga Konghucu
Lebih lengkapnya, inilah keberagaman ras dan antargolongan yang ada di Indonesia, buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) kelas 7.
1. Keragaman Ras
Warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, hingga bentuk tubuh setiap orang berhubungan dengan ras masing-masing.
Masyarakat Indonesia terdiri atas dua ras besar, yakni Ras Mongoloid Melayu di wilayah barat serta Melanesoid Papua di timur.
Ras Mongoloid Melayu merupakan ras utama suku-suku besar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Ras ini berkulit coklat kekuningan dengan rambut lurus dengan tubuh agak kecil.
Sementara itu Ras Melanesoid Papua menyebar dari Papua hingga Maluku, terutama di Kepulauan Kei dan Aru.
Ras ini berkulit coklat kehitaman, berambut keriting, dengan tubuh agak gempal.
Di wilayah pesisir Papua hingga Maluku, Ras Mongoloid Melayu dan Melanesoid Papua telah bercampur selama berabad-abad.
Campuran ras juga terjadi di daerah Nusa Tenggara Timur antara ras Mongoloid Melayu dengan Ras Australoid yang masih berkerabat dengan Ras Melanesoid Papua.
Baca juga: Keberagaman Budaya di Indonesia, Mulai dari Lagu Daerah, Tarian hingga Tradisi
Maka banyak suku di Nusa Tenggara Timur berciri seperti berada di antara Ras Mongoloid dan Melanesoid.
Beberapa suku kecil seperti Mentawai, Enggano, Kubu, dan Sakai di Sumatra hingga orang Tomuna di Pulau Muna Sulawesi Tenggara disebut memiliki ras yang berbeda, yakni Weddoid.
Ras ini serupa dengan ras orang-orang Srilanka. Ras ini juga sudah bercampur dengan ras Mongoloid Melayu.
Selain suku-suku yang dianggap asli karena sudah tinggal di Indonesia selama ribuan tahun, terdapat juga suku-suku keturunan asing yang juga sudah berabad-abad ada di Indonesia.
Adapun suku asing yang dominan adalah keturunan Tiongkok dan bersama keturunan Jepang dan Korea mewakili Ras Mongoloid Asiatik.
Juga keturunan Arab, India, hingga bangsa-bangsa Eropa yang mewakili ras Kaukasoid.
Semua ras tersebut ada dan bercampur baur satu dengan yang lain di Indonesia.
Keragaman inilah yang ikut memperkaya kebinekaan Indonesia yang membanggakan saat ini.
Baca juga: Keberagaman Budaya di Indonesia, Mulai dari Lagu Daerah, Tarian hingga Tradisi
2. Keragaman Antargolongan
Golongan itu dapat dikategorikan berdasarkan tingkat ekonomi, pilihan organisasi dan politik, maupun golongan soal pekerjaan dan kegiatan di masyarakat.
Dalam hal ekonomi, golongan masyarakat juga berbeda-beda.
Ada orang yang sangat mampu secara ekonomi, ada yang biasa-biasa saja, dan ada juga yang kurang mampu.
Anak-anak dari keluarga mampu umumnya punya fasilitas lebih baik, sedangkan yang kurang mampu umumnya lebih mandiri dalam berbagai hal.
Semuanya perlu saling menghargai serta mendukung satu sama lain.
Organisasi serta pilihan politik setiap keluarga juga bisa berbeda-beda.
Yang satu lebih suka mendukung organisasi tertentu dan memilih suatu partai.
Yang satu lagi aktif di organisasi lainnya serta menjadi anggota partai berbeda.
Maka golongan masyarakat menyangkut organisasi dan pilihan politik pun bisa berbeda-beda.
Profesi atau jenis pekerjaan juga dapat menjadi golongan yang membedabedakan warga.
Petani misalnya lalu bergabung dalam organisasi Himpunanerukunan Tani Indonesia (HKTI), nelayan bergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (NHSI), wartawan bergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan lain-lain.
Masyarakat juga dapat dikelompokkan dalam golongan berdasar kegemaran atau hobi.
Seperti hobi dalam fotografi, penyayang binatang, memelihara tanaman hias, mengoleksi barang antik, bermusik, rancangan busana, tata rias, memasak, dan lain-lain.
Kelompok-kelompok hobi itu juga bagian dari golongan-golongan yang berbeda.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)