Tegaskan Pentingnya Sekolah Vokasi Digital, Ganjar Pranowo: Harus Dibangun Hingga Pelosok Negeri
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya memperbanyak sekolah vokasi digital sampai pelosok negeri.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya memperbanyak sekolah vokasi digital sampai pelosok negeri. Sebab, anak-anak zaman sekarang yang dikenal dengan generasi milenial dan Gen Z banyak yang berkecimpung dalam dunia itu.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat berbincang dengan generasi milenial, Gen Z, dan influencer Medan di Warung Kudeta Kota Medan, Minggu (11/6/2023) malam. Acara tersebut dihadiri oleh anak-anak milenial, Gen Z, dan kelompok komunitas kreatif Kota Medan.
"Saya kira, dunia pendidikan saat ini harus matching dengan bakat, talenta, dan minat anak. Dan hari ini, yang paling bagus menurut saya adalah sekolah vokasi digital," katanya.
Dengan sekolah vokasi itu, anak-anak bisa mengembangkan bakat dan minat sesuai yang mereka inginkan. Tentu saja lanjut dia, yang sesuai dengan kemajuan zaman.
"Sekolah vokasi harus diperbanyak untuk menjawab kebutuhan zaman digital. Di sekolah vokasi ini, siswa akan mempelajari fotografi, videografi, penerbang drone, desain grafis, editing video juga jurusan pemrograman yang mempelajari coding hingga bikin game dan robot," jelasnya.
Pengembangan sekolah vokasi, lanjut Ganjar sangat penting untuk menyambut bonus demografi. Di mana saat ini, banyak anak muda Indonesia yang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.
Menurut Ganjar, dibutuhkan roadmap yang jelas untuk menghadapi bonus demografi itu Pemerintah hanya harus banyak mendengar dari apa yang dibutuhkan anak-anak muda untuk mengembangkan bakat dan minat yang ada pada dirinya.
"Jadi kami ini harus banyak mendengar dari kalian, apasih yang dibutuhkan. Setelah itu, baru disusun terkait pengembangan bakat dan minatnya," jelasnya.
Ganjar juga menambahkan, tugas pemerintah adalah memfasilitasi bakat dan minat generasi mudanya. Mereka diberikan keleluasaan untuk mengeluarkan semua talenta yang dimiliki.
"Pemerintah hanya perlu mendampingi dan memberikan akses yang dibutuhkan. Kamu punya talenta bagus, pemerintah suport dan berikan fasiitas. Kalau ada yang nggak bisa, tugas pemerintah mendampingi, diberikan pelatihan. Dibuatkan semacam coworking space, menjalin kolaborasi dan lainnya," jelasnya.
Tak hanya bonus demografi, dalam obrolan bersama anak-anak milenial dan Gen Z Medan, Ganjar juga membahas banyak isu lainnya. Seperti isu lingkungan, perlindungan anak magang, dan hak atas kekayaan intelektual dan lainnya.