Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Anak Baca Buku Digital, Ini yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Anak sekarang ini cenderung lebih tertarik hal serba digital. Tapi kalau orangtua lengah, anak bisa jadi terus-terusan sepanjang hari dengan gawai.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Ketika Anak Baca Buku Digital, Ini yang Perlu Diperhatikan Orang Tua
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ilustrasi buku digital 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkat kemajuan teknologi, sebagian besar kehidupan tidak lepas dengan gawai.

Bahkan saat ini, di dalam gawai atau perangkat elektronik lainnya, sudah tersedia buku digital.

Lantas apa yang perlu diperhatikan oleh orangtua?

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr.dr. Hesti Lestari Sp.A(K) pun berikan beberapa saran.

"Anak sekarang ini cenderung lebih tertarik hal serba digital. Tapi kalau orangtua lengah, anak bisa jadi terus-terusan sepanjang hari dengan gawai," ungkapnya pada media briefing virtual, Sabtu (9/12/2023).

Apalagi jika anak tidak diampingi atau dibiarkan sendirian bermain gawai.

Berita Rekomendasi

Anak bisa mengalami keterlambatan tahapan perkembangannya.

Ia menegaskan jika anak juga butuh mengembangkan kemampuan motorik.

"Manfaat membaca sih tetap ada, asal kita memerhatikan rule yang sudah ada. Jangan biarkan anak justru kencanduan gawai, bukan baca tapi hal lain. Ikut rekomendasi gawai yang benar," tegasnya.

Lebih lanjut dr Hesti pun membagikan beberapa rekomendasi penggunaan gawai yang tepat.

Pertama, pada anak yang berusia di bawah 18 bulan, penggunaan gawai tidak diperkenankan.


Penggunaan perangkat elektronik hanya bisa diperbolehkan berupa video call.

"Itu ada interaksi, melihat papanya saat keluar kota, di situ ada muka ayah mengajak bicara itu boleh," kata dr Hesti.

Kedua, pada usia 18 bulan -2 tahun kalau pun orangtua sudah memperkenalkan gawai, perlu ada aturan waktu dan syarat lain.

Waktu harus seminimak mungkin, lalu konten dipilih oleh orangtua, sesuai dengan usia anak.

"Orangtua yang memilih. Bukan anak memilih sendiri," imbau dr Hesti.

Ketiga, anak usia di atas 2 tahun boleh satu jam. Namun, konten tetap harus dipilih oleh orangtua dan tentu saja didampingi.

"Orangtua bisa menjelaskan. Anak membaca buku, orangtua menjelaskan. Jadi anak dipangku kita lihat bersama boleh," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas