Kisah Guru Krisdiana, Mengajar Siswa SD di Tengah Kebun Sawit Kalimantan Tengah
Impian Krisdiana membawanya menjadi kepala sekolah SD Perdana sekaligus menjadi guru yang mengajar siswa-siswi kelas VI.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara, Krisdiana, mengaku ingin menjadi guru sejak kecil. Menjadi guru adalah panggilan hatinya setelah melihat gurunya mengajar dengan sepenuh hati.
Kris ingin menjadi guru yang bersahabat dengan murid-muridnya, sebagaimana gurunya dulu menjadi sahabat baginya.
Impian Krisdiana tersebut membawanya menjadi kepala sekolah SD Perdana sekaligus menjadi guru yang mengajar siswa-siswi kelas VI.
Sekolah tempat Kris mengajar berada di tengah perkebunan sawit di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Pada tahun 2022, Kris mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Guru Binar, sebuah platform pengembangan karir guru yang terintegrasi, holistik.
"Sejak saya mengikuti pelatihan di Guru Binar, materinya dibahas secara terperinci dan penjelasannya mudah dipahami oleh para guru peserta," ujar Kris melalui keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Guru Binar berada di bawah program School Development Outreach (SDO), sebuah inisiatif yang digagas oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF).
Ilmu yang didapatkan dari pelatihan tersebut mulai Kris aplikasikan dalam kesehariannya.
Misalnya, Kris suka memulai kelas dengan pertanyaan pemantik agar para murid terpancing untuk berdiskusi.
Baca juga: Songsong Indonesia Emas 2045, HNW Ajak PP Ikatan Guru Raudhatul Athfal Selamatkan Generasi Alpha
"Yang lebih menyenangkan lagi, materi yang disampaikan tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktek sehingga memudahkan kami para guru untuk menerapkan dasar-dasar ilmunya di kelas, serta para guru lebih melek teknologi," tutur Kris.
Kris adalah satu dari 30.000 guru dan kepala sekolah yang telah mengikuti Guru Binar yang telah diadakan sejak tahun 2021.
Baca juga: Dilema Sekolah Jerman: Makin Banyak Murid, Makin Sedikit Tenaga Pengajar
"Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia, terlepas keterbatasan yang kita miliki. Selama ada niat, ada semangat untuk meraih cita-cita, keterbatasan tersebut bukan halangan," ujar Chairman, Board of Executives Putera Sampoerna Foundation, George Yudistira Irawan.
Program ini telah memberikan dampak kepada 400.000 siswa di berbagai wilayah di Indonesia, terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).