Pengaruh Letak Geografis terhadap Penjelajahan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Bagaimana pengaruh letak geografis terhadap penjelajahan kolonialisme dan imperilisme di Indonesia?
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia terkenal dengan kekayaan rempah-rempah yang beraneka ragam.
Kondisi inilah yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia.
Hubungan dengan bangsa-bangsa asing tidak hanya berdampak positif, tetapi juga negatif.
Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa asing adalah terjadinya penjajahan pada masa lalu.
Lantas, bagaimana pengaruh letak geografis terhadap penjelajahan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia?
Bagaimana perubahan yang dialami masyarakat Indonesia akibat adanya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia!
Pertanyaan tersebut ada pada soal Evaluasi bagian Esai pada Buku IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 219.
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 138 Kurikulum Merdeka
Berikut adalah jawabannya:
Letak geografis Indonesia berada di antara 2 benua yaitu Benua Australia dan Benua Asia, selain benua terletak diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Kondisi geografis Indonesia yang kaya akan sumber daya didukung dengan iklim tropis yang dimiliki membuat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil pertanian.
Berbagai tanaman mudah ditemukan di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu bangsa dengan ciri khas kepulauan.
Berbagai potensi sumber daya alam banyak tersedia di Indonesia.
Setiap wilayah kepulauan mempunyai potensinya masing-masing.
Seperti yang diketahui bahwa Indonesia terkenal dengan kekayaan rempahrempah yang beraneka ragam.
Kondisi inilah yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia.
Adanya kolonialisme dan imperialisme memberikan pengaruh seperti, perdagangan, kebijakan kerja paksa dan tanam paksa yang merubah kehidupan masyarakat.
Pengaruh lebih spesifik yaitu adanya perubahan masyarakat Indonesia baik aspek ekonomi (perluasan lahan,penemuan tambang, munculnya barang baru)
(Tribunnews.com, Widya)