FOR 13 Ajak Pelajar Indonesia Bersatu, Berdaya, Berkarya Menuju Generasi Emas 2045
ISYF yang bergerak dalam bidang pemberdayaan dan pengembangan pemuda dan pelajar kembali menginisiasi Forum Pelajar Indonesia (FOR) ke-13.
Editor: Dodi Esvandi
Forum Pelajar Indonesia ke-13 ditutup dengan inagurasi dan deklarasi “Merah Putih Gayaku”.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Mengaku Dengar Isu Reshuffle Kabinet Jokowi dari Media
Kegiatan kunjungan yang dilakukan pada kegiatan FOR 13 ini lebih banyak dibandingkan kegiatan FOR tahun lalu.
Beberapa kementerian yang dikunjungi oleh peserta FOR 13 antara lain Kemenparekraf, Kemenhan, Kemenpora, Kemendag, dan Kemensetneg. Selain itu peserta juga mengunjungi KPK, MPR/DPR/DPD, Mabes Polri, dan KPU RI.
Peserta dari Papua Tengah, Adinda Putri Cahaya Rohana, mengaku sangat senang dan bangga dapat mengikuti rangkaian kegiatan FOR 13 di Jakarta.
Ini adalah pertama kalinya delegasi dari Papua Tengah hadir di kegiatan FOR.
“Aku merasa sangat terhormat bisa menjadi perwakilan Papua Tengah untuk menyuarakan suara dan pendapat pelajar di Papua” ujar Adinda.
Pada kegiatan FOR tahun ini para peserta juga berkesempatan mengunjungi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta disambut langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Pada kesempatan ini, Hidayat mengaitkan slogan “Bersatu, Berdaya, Berkarya!” yang diusung oleh FOR 13 dengan sejarah perjuangan para pemuda Indonesia di masa lampau.
Salah satunya sejarah pembentukan panitia sembilan guna mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Menjelang kemerdekaan, tepatnya 1 Juni 1945, terbentuklah para pejuang kemerdekaan yang dinamakan panitia sembilan.
Sembilan pemuda itu merupakan terpelajar yang ahli di bidangnya masing-masing yang memformulasikan cita-cita Indonesia merdeka.
“Sembilan tokoh yang berbeda latar belakang itu bersatu, memiliki kemampuan atau daya, lalu kemudian merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, serta merencanakan penyusunan segera Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Hidayat.
Hidayat kemudian menegaskan kutipan bahwa “Kita semua diciptakan oleh sejarah”.
Maka dari itu, ia berharap para pelajar dapat mengulang sejarah keemasan Indonesia tersebut.