Kesejahteraan Sosial Anak Indonesia Perlu Perhatian Khusus, Terutama Akses Pendidikan
Data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI pada 2022, sebanyak 491.311 anak Indonesia
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
"Akhirnya di tahun ini saat usia memasuki satu dekade, Sekolah Kesetaraan Gratis ini bisa mulai berjalan sehingga anak-anak yang putus sekolah karena masalah ekonomi, bisa melanjutkan dan mengejar mimpi mereka kembali.”
Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Ada Anomali Daerah yang Kaya Akan Tambang, Tapi Angka Kemiskinan Tinggi
Aileen Goh, Country Manager and President Director, Indonesia, Mastercard, mengatakan, mendukung akses pendidikan yang setara bagi setiap anak.
"Pendidikan adalah fondasi ekonomi yang inklusif. Inisiatif ini tidak hanya memberi kesempatan kepada pemegang kartu Mastercard untuk memberikan dampak yang berarti, tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi anak-anak kurang beruntung untuk belajar dan berkembang secara menyeluruh," katanya.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Mastercard mendonasikan Rp25.000 untuk setiap transaksi yang dilakukan menggunakan kartu kredit atau debit Mastercard pada periode 25 September hingga 31 Desember 2023 dan juga mencocokkan setiap donasi yang dilakukan oleh pemegang kartu Mastercard di situs BenihBaik.com hingga Rp250.000 per donasi.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pendidikan dan literasi di kalangan anak-anak, Mastercard dan Central telah mendirikan Rumah Baca Silo dan Rumah Baca Maranatha di Biak, Papua.
Hingga kini, kedua rumah baca tersebut telah memberikan dampak positif terhadap 443 individu, termasuk 300 anak-anak dan 143 orang dewasa yang mendapatkan manfaat dari sumber pembelajaran seperti buku dan program edukasi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia