BPK Penabur Gelar PICF 2024 : Ajang Menjalin Persahabatan dan Tingkatkan Kedisiplinan
Purnomo berpesan kepada peserta walau sudah tampil dan juara di festival internasional, agar tetap rendah hati dan saling menghargai satu sama lain
Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPK Penabur menggelar Penabur International Choir Festival (PICF) 2024 bertema Enhance Your Well-Being Through Choral Singing' di Penabur International School Kelapa Gading, Jakarta Utara sejak Senin (9/9/2024) hingga Sabtu (14/9/2024).
Ketua PICF 2024 Purnomo Sigit mengatakan festival kali ini diikuti oleh 5.038 peserta Indonesia terdiri dari 12 provinsi dan dari Filipina.
Dari Indonesia peserta berasal dari Sumatra Utara, Lampung, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara.
Purnomo mengatakan melalui festival tahun ini terjalin persahabatan di antara para peserta dan meningkatkan kedisiplinan.
"Menjalin persahabatan dan meningkatkan disiplin," kata Purnomo, Jumat (13/9/2024).
Menurut Purnomo, dalam paduan suara, para peserta tidak hanya mengandalkan suara yang bagus. Tapi mereka harus disiplin, meredam ego, bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.
"Itu yang kita rasakan untuk anak-anak kita memberikan latihan positif," bebernya.
Baca juga: Festival Musik Lintas Melawai Volume 2 Digelar 11 Oktober, Nostalgia Tempat Nongkrong Era 80an
Ini adalah kali keenam BPK Penabur melaksanakan festival choir. PICF kelima digelar secara online karena Pandemi Covid-19.
Secara khusus, Purnomo mengatakan sekolahnya tidak hanya ingin dikenal sebagai sekolah yang berbasis sains dan menghasilkan siswa yang mampu menjuarai olimpiade.
"Itu sudah dianggap biasa. Di sini kita akan menerapkan itu menggali potensi dari anak-anak kita," beber dia.
Penabur ingin bakat-bakat menyanyi yang dimiliki pelajar bisa tersalurkan dengan baik dan dilatih dengan baik.
"Itu tentunya banyak talenta-talenta yang Tuhan berikan. Kita tingkatkan dengan paduan suara. Itu juga pasti akan menaikkan aura positif dari anak-anak," kata dia.
Purnomo mengatakan gelaran kali ini memang tidak hanya kompetisi semata. BPK Penabur punya program friendship concert di mal dan gereja sekitar lokasi penyelenggaraan.
Purnomo berpesan kepada para peserta walau sudah tampil dan juara di festival internasional, agar tetap rendah hati dan saling menghargai satu sama lain.
"Meskipun ini lomba internasional tetaplah menjadi rendah hati. Jangan tinggi hati. Tetap saling menghargai terus utamakan persahabatan," pungkas Purnomo.
Ajang Asah Kemampuan
Kenar Pradipto, conductor Paduan Suara Gita Sasmita Universitas Pamulang (Unpam) Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan PICF 2024 sangat berdampak positif untuk mereka.
Menurut Kenar, tidak banyak acara musik khususnya kompetisi paduan suara di Tangsel. Ajang ini memberikan kesempatan kepada Gita Sasmita.
"Saya rasa ini positif bagi kami. Kami paduan suara di Pamulang kan Tangsel (acara) musik itu kurang diminati. Jadi support kampus atau Pemkot pun bisa dibilang enggak begitu besar," kata Kenar.
Apalagi, lanjut Kenar, biaya pendaftarannya sangat murah. Menurut Kenar, Penabur hanya mengenakan pendaftaran per kategori dan tidak ada lagi biaya partisipasi individu.
"Sedangkan biaya kompetisi internasional lain itu ada biaya partisipasi individu," beber Kenar.
Gita Sasmita tampil di kategori umum yakni folklore atau lagu-lagu daerah. Kenar mengatakan mereka tidak memasang target karena semua anggota Gita Sasmita belum pernah ikut kompetisi. Hanya Kenar yang sudah mencicipi kompetisi sebelumnya.
Oleh karena itu, mereka ikut PICF 2024 agar semangat dan punya tujuan.
"Kan kampus hanya ngisi wisuda aja. Supaya ada goal-nya dan supaya semangat. Jadi kemarin mereka bikin konser dan mereka senang ditonton orang. Semoga penyemangat mereka," kata dia.
PICF 2024 terbagi ke dalam 126 tim paduan suara. Para peserta akan bertanding ke dalam dua kategori lomba. Pertama, school categories terdiri dari Kindergarten, Primary School, Junior High School, dan Senior High School.
Kedua, general categories, yaitu Children’s Choir (9-17 tahun), Mixed Youth Choir level A & B (17-23 tahun), Mixed Choir Level A&B dan Equal Voices (di atas 17 tahun), Folklore, Music of Religion, Pop & Jazz Choir, dan Gospel & Spiritual (tanpa batasan usia), serta Senior Choir (diatas 40 tahun).
Selain itu, ada juga kegiatan workshop, master class, dan choral clinic dengan menghadirkan pembicara profesional dari dalam maupun luar negeri
Kompetisi ini menghadirkan juri dari mancanegara, yaitu Ursa Lah dan Ragnar Rasmussen asal Norwegia, Andre Van Der Merwe asal Afrika Selatan, Brada Allred asal Amerika Serikat, serta Darius Lim asal Singapura.
Keterlibatan juri-juri ternama asal Indonesia semakin memperkuat penilaian yang diberikan kepada peserta, mereka adalah Avip Priatna, Ivan Yohan, Ken Steven, Agustinus B Jusana, Jessica F Amadea, dan Aning Katamsi.