Kemajuan Tiongkok Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan Jadi Daya Baru Transformasi Energi
Kemajuan Tiongkok ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di dalam negeri, tetapi juga memberikan daya baru bagi transformasi energi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia (PERHATI), Sukron Makmun mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mencapai kemajuan besar di bidang inovasi teknologi kendaraan listrik (EV), baterai energi baru dan fotovoltaik.
Kemajuan Tiongkok ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di dalam negeri, tetapi juga memberikan daya baru bagi transformasi energi di dunia.
“Tiongkok menekankan pentingnya inovasi dalam pembangunan berkelanjutan," kata Sukron Makmun saat talk show di Jakarta bertajuk Peluang Global dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru, Selasa (23/7/2024).
Baca juga: Dorong Ekonomi Hijau, Barito Renewables Perluas Portofolio Sektor Energi Terbarukan
Hadir sebagai narasumber lain, Prof. Xu Liping, peneliti Institut Asia Pasifik dan Strategi Global dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Veronika Sintha Saraswati (Kepala Program Hubungan Internasional di Lembaga Studi Kemitraan Indonesia-Tiongkok), Christine Susanna Thjin (Direktur Kajian Strategis Gentala Institute) dan Humprey Arnaldo Russel (Ketua ASEAN-China Research Center, CSGS Universitas Indonesia).
Pencapaian, pengalaman dan kebijakan Tiongkok, kata dia bisa menjadi sarana belajar negara-negara lain bisa belajar dari dalam mengembangkan teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Direktur Kajian Strategis Gentala Institute, Christine Susanna Thjin membahas transformasi digital Tiongkok dan bagaimana modernisasi yang dicapai dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia serta negara-negara lain.
"Transformasi digital Tiongkok telah mempercepat proses modernisasi negara tersebut," katanya.
Pemerintah, kata dia memainkan peran kunci dalam mengatur kebijakan dan peraturan meskipun peran sektor swasta dan investasi asing juga penting.
Humprey Arnaldo Russel turut mendiskusikan dampak dari reformasi Tiongkok terhadap Indonesia serta kerjasama regional, khususnya dengan negara-negara ASEAN.
“Hasil kerja sama di bidang ekonomi, penelitian, budaya, dan lain sebagainya itu membuat kemajuan Tiongkok itu tidak hanya dirasakan oleh Tiongkok sendiri, tetapi negara lain juga ikut merasakan dampak positifnya,” ujarnya.
Veronika Sintha Saraswati menggarisbawahi bagaimana inisiatif pembangunan Tiongkok, khususnya melalui BRI, selaras dengan kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia.
"Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta meningkatkan konektivitas domestik dan internasional.
Presiden China Media Group (CMG), Shen Haixiong mengatakan, sidang pleno ke-3 Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20 yang menjadi sorotan dunia baru saja ditutup dengan sukses di Beijing.
Baca juga: Kemendikbudristek Dorong Kolaborasi Industri dengan Perguruan Tinggi dalam Wujudkan Ekonomi Hijau
“Modernisasi ala Tiongkok yang menekankan kepemimpinan PKT, kepentingan rakyat, inovasi, dan pemerintahan berbasis hukum untuk terus membuka prospek yang luas dalam reformasi dan keterbukaan," katanya.
Presiden Xi Jinping, kata dia juga menekankan bahwa reformasi dan keterbukaan telah membawa perubahan mendalam di Tiongkok dan dunia.
Prof Xu Liping sidang pleno kali ini menampilkan keberanian dan tekad Tiongkok untuk secara tegas mendorong reformasi dan keterbukaan, serta komitmennya untuk terus menyediakan peluang pembangunan bagi dunia.
“Hasil terpenting sidang pleno kali ini adalah memeriksa dan menerima baik ‘Keputusan Komite Sentral PKT mengenai pedalaman lebih lanjut reformasi komprehensif dan mendorong modernisasi ala Tiongkok’,” ucapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia