Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 149, Bab 4 : Aktivitas 4.10
Berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 149.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 149.
Pada buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 149 terdapat soal essay bab 4.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 149 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Berikut Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 149: Aktivitas 4.1
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 11 Kurikulum Merdeka Hal 149
Ayo Berdiskusi
Aktivitas 4.10
Bentuklah kelompok, masing-masing beranggotakan 5-6 orang. Pilihlah seorang ketua, moderator, dan pembawa acara. Masing-masing kelompok membahas satu tema yang telah disediakan. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas. Berikut permasalahan yang harus dibahas.
1. Pilihlah dua negara di dunia yang menerapkan bentuk kesatuan; berikan gambaran umum mengenai negara tersebut; sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jawaban :
Dua negara yang menerapkan bentuk kesatuan diantaranya :
a). Indonesia
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 112: Aktivitas 4.1
Indonesia adalah negara kepulauan yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial dengan bentuk negara kesatuan. Pemerintah pusat memiliki kekuasaan penuh dalam mengatur pemerintahan, meskipun ada otonomi daerah.
- Kelebihan: Kesatuan yang kuat, kebijakan bisa diterapkan secara merata.
- Kekurangan: Sentralisasi dapat menyebabkan keterlambatan dalam merespons kebutuhan daerah.