Direksi dan Manajemen Pertamina Lakukan Tinjauan Operasional dan Program CSR TBBM Rewulu
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero), Budi Santoso Syarif bersama Tim Manajemen Pertamina MOR IV melakukan Management Walkthrough (MWT) ke area
Editor: Content Writer
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero), Budi Santoso Syarif bersama Tim Manajemen Pertamina MOR IV melakukan Management Walkthrough (MWT) ke area operasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu pada Jumat (26/4).
Kunjungan yang dilakukan ini adalah dalam rangka memastikan operasional, aspek HSSE TBBM serta mengunjungi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) di wilayah operasi TBBM Rewulu.
TBBM Rewulu merupakan salah satu TBBM PT Pertamina (Persero) yang memiliki berbagai prestasi dibidang CSR. Salah satu prestasi tersebut adalah dalam bidang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) yaitu sejak tahun 2013 hingga 2018 berhasil meraih PROPER Emas atas kegiatan CSR yang dilakukan dan dikembangkan.
Proper Emas merupakan kategori penghargaan tertinggi yang diberikan oleh KemenLHK atas kinerja pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Ada beberapa hal penting yang menjadi penilaian dalam penghargaan PROPER ini, diantaranya adalah pemeliharaan sumber daya alam, konservasi energi dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
Pada kegiatan MWT ini, Budi Santoso Syarif melakukan tinjauan ke beberapa lokasi CSR dari TBBM Rewulu. Beberapa lokasi yang dikunjungi adalah Deswitadaya Gamol (Desa Wisata & Budaya Gamol), Program Japangmas di Dusun Samben dan Omah Jamu (Kelompok Produksi Herbal & Taman Herbal) di Dusun Watu.
Program-program CSR tersebut berhasil mengantarkan Proper Emas kepada TBBM Rewulu pada tahun 2018.
Program yang dikunjungi pertama kali adalah Deswitadaya Gamol, yaitu desa wisata dan budaya yang mengkolaborasikan potensi pariwisata desa, pertanian peternakan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Deswitadaya Gamol sendiri terdiri atas beberapa program yaitu kelompok peternak kambing PE (Peranakan Etawa), Kelompok pengelola olahan dari peternakan kambing, Kelompok peduli lingkungan (pengelolaan sampah mandiri), Kelompok budi daya jamur, serta kelompok karang taruna yang mengelola dan memanfaatkan lahan kosong agar menjadi lahan yang produktif.
Lokasi selanjutnya yang dikunjungi adalah Desa Agribisnis Berbasis Masyarakat Mandiri “Japangmas” yang terletak di Dusun Samben, Desa Argomulyo, Bantul.
Program ini merupakan suatu upaya untuk menciptakan masyarakat yang berdaulat beras, sehingga masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan berasnya secara mandiri.
Program Japangmas ini merupakan bentuk sinergitas dengan program lainnya yaitu program mandiri benih padi, program pengembangan kebun bibit tanaman sayur dan holtikultura, serta program pembuatan pupuk organik bagi kelompok tani dan masyarakat.
Program CSR Japangmas berhasil memotong rantai penjualan beras petani yang sebelumnya melalui proses yang panjang. Jika sebelumnya petani harus melewati tengkulak dan juragan beras, kini petani melalui Japangmas bisa menjual langsung kepada masyarakat atau konsumennya, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Program CSR terakhir yang dikunjungi adalah Kelompok Usaha Jamu Tradisional Jati Husada Mulya (JHM). Rumah jamu yang diresmikan sejak tahun 2016 ini merupakan kelompok usaha yang dikembangkan oleh Pertamina atau dalam hal ini TBBM Rewulu.
Berbagai pengembangan dilakukan guna meningkatkan kemampuan kelompok agar mampu memproduksi dan memasarkan produk yang berkualitas. Program CSR ini dirancang pula untuk meningkatkan standar tempat produksi jamu sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di kancah nasional dan hasilnya dapat secara langsung meningkatkan ekonomi masyarakat.
Budi berharap bahwa program CSR yang selama ini telah dilakukan Pertamina, mampu terus berjalan secara berkesinambungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Pertamina sebagai perusahaan BUMN selalu berkomitmen untuk dapat menjalankan kewajibannya dalam hal Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan khususnya di wilayah-wilayah operasi Pertamina. Peran aktif juga dilakukan berupa pembinaan, pendampingan dan peningkatan kemampuan pengusaha kecil dan menengah serta masyarakat yang merupakan bentuk program peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina,” terang Budi.
Selain mengunjungi lokasi CSR, agenda MWT ini dilakukan pula sebagai bentuk komitmen Direksi untuk memberikan apresiasi secara langsung kepada Pekerja PT Pertamina (Persero), atas pencapaian kinerja perusahaan di tahun 2018. Budi berharap agar ditahun 2019, seluruh Pekerja Pertamina mampu untuk dapat mempertahankan atau bahkan harus terus mampu meningkatkan kinerjanya bagi perusahaan. (*)