TRIBUNNEWS.COM- Sepanjang sejarah keikutsertaan negara-negara dari Afrika di Piala Dunia, baru ada 4 negara Afrika yang pernah berhasil menembus babak Perempat final.

Maroko menjadi tim terakhir dari Afrika yang kali ini berhasil membuat gebrakan dengan menembus babak Perempat final.

Maroko dengan pemain bintangnya Achraf Hakimi sukses menaklukkan Spanyol di babak 16 Besar Piala Dunia 2022 lewat drama adu penalti.

Sebelum Maroko yang sukses menembus Perempat final Piala Dunia 2022, ada Ghana (2010), Senegal (2002), dan Kamerun (1990) yang pernah lolos ke Perempat final.

Baca juga: Optimisme Suporter Maroko Menatap Laga Perempat Final Piala Dunia 2022 Melawan Portugal

Jika di timnas Maroko 2022 ada Achraf Hakimi, di Timnas Kamerun 1990 ada Roger Milla yang saat itu tampil menjadi bintangnya.

Demikian pula di Senegal pada 2002, ada bintang Senegal yang saat itu bersinar bernama Papa Bouba Diop.

Dan di Ghana 2010, kita masih ingat bintangnya pada masa itu bernama Asamoah Gyan.

Tak mengherankan, Maroko mendapat dukungan dari seluruh Benua Afrika dan juga dari negara-negara di Timur Tengah.

Maroko menjadi negara dari dunia Arab pertama yang berhasil mencapai perempatfinal Piala Dunia.

Maroko juga jadi tim Afrika pertama yang melakukannya sejak terakhir Ghana pada 2010.

Ketika Maroko tim berjuluk "singa Atlas' ini menantang Portugal untuk tempat di semifinal pada Sabtu (10/12) mendatang, mereka akan mendapatkan dukungan masif.

Tidak hanya dukungan dari ribuan penggemar yang bepergian dari ujung barat laut Afrika, tetapi juga dari jutaan orang di seluruh benua Afrika, dan seluruh Timur Tengah.

Setelah kemenangan adu penalti yang menakjubkan atas Spanyol 3-0 pada 16 besar (6/12), Singa Atlas menjadi satu dari empat negara Afrika yang pernah mencapai babak delapan besar.
Sebelumnya adalah Ghana (2010), Senegal (2002), dan Kamerun (1990).

Hakim Ziyech, Achraf Hakimi dan kawan-kawan telah membuat sejarah di turnamen ini dengan menjadi tim Afrika pertama yang menjuarai penyisihan grup Piala Dunia, sejak Nigeria pada 1998.