Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada Bulan Desember 2020 Terlalu Berisiko

Selain memiliki risiko terhadap kesehatan, Pilkada yang tetap dipaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dapat menurunkan kualitas kepercayaan.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pilkada Bulan Desember 2020 Terlalu Berisiko
Foto Istimewa/via https://apahabar.com
Ilustrasi-Pilkada 2020.(Foto Istimewa/via https://apahabar.com) 

"Penyaluran bansos bisa menjadi kompetisi yang tidak fair, terutama bagi penantang karena mereka tidak ada akses terhadap distribusi bantuan," ucap Arya dalam dikusi online, Jakarta, Minggu (17/5/2020).

Menurut Arya, masyarakat juga akan melihat kinerja calon petahana dalam penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing, apakah termasuk cepat atau lambat.

Baca: Orang Kaya Juga Dapat Insentif dari Pemerintah Hingga Rp 25 Triliun Lewat Sektor Ini

Kondisi tersebut dinyakini Arya akan sangat mempengaruhi perolehan suara dari calon petahanan saat Pilkada 2020 nanti.

"Apakah petahana cepat dalam penanganan Covid-19, kemudian distribusi bantuan sosialnya merata atau tidak," ucapnya.

Pandemi Dunia

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengusulkan pemilihan kepala daerah (pemilihan) digelar setelah pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Menurut dia, Covid-19 bukan hanya ditetapkan menjadi bencana non alam di Indonesia saja, tetapi pandemi di dunia.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, alangkah baiknya Pilkada digelar setelah Pandemi Covid-19 dicabut WHO, badan kesehatan dunia.

"Ini bukan sekadar bencana keadaan darurat non alam, tetapi pandemi dunia. Mohon pertimbangkan merencanakan setelah pandemi dunia dicabut," kata Terawan, di acara Uji Publik Online Rancangan Peraturan KPU Rancangan Peraturan KPU tentang Perubahan Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020", Sabtu (16/5/2020).

Dia menjelaskan, apabila situasi Pandemi Covid-19 belum dicabut, maka akan sulit menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti Pilkada.

"Kalau Pandemi belum berhenti rasanya semua masih unpredictabel. Ini situasi dunia dan tidak elok melihat negara lain kalau menyelenggarakan sendiri lucu karena kondisi pandemi mewabah seluruh dunia. Saya ingatkan ini kondisi wabah pandemi seluruh dunia," tuturnya.

Setelah WHO mencabut Pandemi Covid-19 itu, kata Terawan, baru kegiatan Pilkada dapat diselenggarakan. (seno/glery/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas