Pengamat: Gibran Harus Pastikan Jangan Sampai Achmad Purnomo Maju Diusung Partai Lain
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Djayadi Hanan menilai kemungkinan Gibran Rakabuming Raka
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Djayadi Hanan menilai kemungkinan Gibran Rakabuming Raka menang dalam pemilihan wali kota Solo pada Pilkada 9 Desember 2020 sangatlah besar.
"Kota Solo itu sekarang sedang menjadi basis sangat kuat PDI Perjuangan. Saat ini PDI Perjuangan menguasai 67 persen kursi dprd solo.
Maka, kalau PDI Perjuangan solid mendukung satu calon, kemungkinan calon tersebut menang sangat besar," ujar Djayadi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).
Baca: Maju di Pilwalko Solo, Gibran Disarankan Bangun Chemistry dengan Kader PDIP Pendukung Achmad Purnomo
Namun, Djayadi menegaskan Gibran harus memastikan Achmad Purnomo --yang kemudian tidak diusung PDIP-- untuk tidak maju atau diusung partai politik lain dalam kontestasi politik tersebut.
Pasalnya dari segi jumlah kursi, dia memprediksi masih mungkin muncul satu pasangan calon lagi di Solo.
Selain itu, Djayadi mengatakan Achmad Purnomo tidak bisa dipandang enteng karena pernah bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi) pada pilkada Solo tahun 2005 silam. Kala itu, Achmad Purnomo hanya kalah tipis dari Jokowi.
"Jadi Gibran tinggal memastikan agar dukungan PDIP benar-benar solid, jangan sampai misalnya Pak Achmad Purnomo maju dengan diusung partai lain. Tidak bisa dianggap enteng, karena dia kan didukung arus bawah PDIP di kota Solo," jelas Djayadi.
Baca: Doa Risma untuk Gibran yang Maju di Pilkada Solo 2020: Selamat Berjuang
Untuk saat ini, Djayadi mengatakan tugas PDIP ke depan adalah memastikan agar Achmad Purnomo tidak maju sebagai pesaing Gibran.
Langkah itu juga sudah ditempuh Jokowi dengan mengundang Achmad Purnomo ke Istana Negara. Menurutnya hal tersebut merupakan upaya Jokowi agar yang bersangkutan tidak maju dalam pemilihan wali kota Solo.
"Pak Jokowi sudah bertemu dengan beliau (Achmad Purnomo) kan di istana negara. Mungkin itu bagian upaya memastikan Pak Purnomo tidak maju dari koalisi partai lain," kata dia.
"Selain itu kalau dia (Achmad Purnomo) maju, berarti kan pencalonan Gibran menimbulkan semacam keretakan di PDIP Solo. Itu kurang baik bagi citra Jokowi," tandasnya.
--