Kiprah Ipar Jokowi Setelah Mundur dari Bursa Calon Bupati Gunungkidul: Langsung Copot Poster Politik
Meski mundur dari bursa pencalonan Partai Nasdem, Wahyu menegaskan tetap berada di partai tersebut.
Editor: Dewi Agustina
KIPRAH politik Wahyu Purwanto harus berhenti di tengah jalan. Wahyu yang ancang-ancang maju sebagai Calon Bupati Gunungkidul ini memilih mengikuti arahan Presiden Joko Widodo dan Ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Sebelumnya, ipar dari Joko Widodo ini dijaring sebagai salah satu bakal calon bupati Gunungkidul dari Partai Nasdem.
"Sesuai arahan, keduanya (Jokowi dan Surya Paloh) mengharapkan perjalanan karier saya diarahkan ke bidang sosial dibanding politik," kata Wahyu.
Wahyu sendiri mengaku sudah berkarir di dunia politik setahun lamanya, melalui Partai Nasdem sebagai Dewan Pakar. Ia sudah mendapat dukungan dari para relawan terkait pencalonan tersebut.
Meski mundur dari bursa pencalonan Partai Nasdem, Wahyu menegaskan tetap berada di partai tersebut.
Ia berencana akan fokus pada kesejahteraan masyarakat di Gunungkidul, lewat bidang sosial.
"Kebetulan saya berkiprah di Gunungkidul sudah cukup lama, jadi prioritas saya di sini. Terkait kiprah di partai, saya masih menunggu instruksi lanjutan," jelasnya.
Saat diwawancara wartawan Tribun Jogja, Alexander Ermando, Rabu (29/7/2020), Wahyu mengungkapkan secara gamblang alasan mundur dari bursa calon bupati dan rencana ke depan membangun Gunungkidul melalui aksi sosialnya.
Berikut petikan wawancaranya:
Seperti apa arahan Presiden Jokowi dan Surya Paloh?
Pak Jokowi dan Surya Paloh meminta saya untuk fokus di kegiatan sosial. Beliau berdua mengarahkan seperti itu. Mungkin keduanya melihat ada potensi saya lebih di situ daripada politik.
Baca: Mengenal Wahyu Purwanto, Ipar Jokowi yang Akan Mencalonkan di Pilkada 2020
Kegiatan sosial seperti apa yang akan dilakukan ke depan?
Konkretnya adalah dengan mendirikan Yayasan Ponco Manggolo. Ini adalah nama tim relawan yang maju untuk Pilkada. Ini yang kami pakai jadi nama yayasannya.
Kami akan mendirikan yayasan tersebut secepatnya, secara legal, lapor ke Kemenkumham. Nanti kalau sudah, baru kegiatan-kegiatan kita identifikasi, prioritasnya apa, baru kemudian kita laksanakan sesuai dengan waktu yang ada.
Kemudian dukungan relawan diarahkan ke mana?
Sampai saat ini kalau saya pribadi, untuk kegiatan politik saya serahkan pada keputusan mereka masing-masing.
Kalau untuk kegiatan sosial, kami akan rengkuh relawan-relawan tersebut dalam kegiatan-kegiatan yayasan ini sehingga mereka tetap bisa terlibat secara maksimal dalam memberdayakan potensi-potensi yang ada di Gunungkidul.
Sudah ada pembicaraan dengan relawan terkait rencana yayasan ini?
Sudah, kita kan juga setelah pernyataan tersebut kami mulai kunjungi relawan satu demi satu sambil sosialisasikan dan beritahukan dan mereka tetap mendukung. Respons tetap positif.
Bagaimana menurut Anda program-program sosial yang sudah dijalankan pemerintah Gunungkidul?
Saya bilang program yang dijalankan Bu Badingah sebagai Bupati sudah cukup bagus. Tapi bagaimana pun juga kami sama-sama melihat ini perlu dipercepat agar masyarakat Gunungkidul lebih bisa segera merasakan kesejahteraan dan sebagainya.
Baca: Ipar Mundur Tapi Anak Menantu Tidak, Jokowi Gunakan Perhitungan Politik Agar Tidak Banyak Diserang
Mengapa Anda merasa kegiatan sosial ini perlu dilakukan dan melibatkan Pemkab Gunungkidul?
Pemkab sendiri terhalang banyak hal untuk mewujudkan itu, apakah anggaran atau yang lain seperti itu. Karena itu kami coba dukung beliau (Badingah) dari sisi lain agar program-program yg diusung bisa terwujud.
Contohnya membantu mengangkat air dengan sumur bor. Itu bisa jadi kegiatan sosial yang membantu mempercepat program Bu Badingah untuk petani dan masyarakat.
Terkait relawan yang terlihat kecewa dan menangis kemarin, bagaimana cara Anda menjelaskan pada mereka?
Saya coba memberikan pemahaman pada mereka bahwa Pak Jokowi maupun Surya Paloh merupakan tokoh berpengalaman dan sudah dikenal secara nasional. Pasti wawasannya lebih luas. Pasti mereka punya arah-arah yang tidak saya tahu.
Nah itu yang coba saya pahamkan pada relawan. Pasti mereka punya maksud baik. Relawan tentunya akan mendapatkan manfaat juga kalau mereka mengikuti arahan beliau.
Poster dan dukungan yang sudah berjalan selama setahun terakhir, tindak lanjutnya seperti apa?
Tentu saja kegiatan-kegiatan politik seperti yang saya sampaikan mungkin sudah kita hentikan. Kalau ada yang seperti itu akan kami copoti satu per satu sambil jalan. Perlahan akan dialihkan ke sosial tadi.
Selain yayasan apakah ada rencana lain?
Sementara itu dulu, karena kami ini saja sudah ada satu kegiatan. Kalau dilaksanakan multiplier effect-nya bagi masyarakat Gunungkidul juga besar.
Baca: Jokowi Diapresiasi Larang Adik Ipar Ikut Pilkada, Pengamat: Mestinya Anak dan Menantu Juga Dilarang
Tiga kegiatan tadi juga sebagai awal dari kegiatan sosial. Membagikan sapi untuk kurban Idul Adha ke daerah-daerah yang relatif membutuhkan. Kemudian survei dari potensi pengeboran air tanah dan sebagainya. Itu tetap melibatkan masyarakat.
Apakah ada kemungkinan kembali ke politik?
Tidak, saya tetap fokus ke sosial, untuk masyarakat Gunungkidul. Yayasan juga tidak ada hubungan sama sekali dengan partai politik. Murni yayasan kegiatan sosial. (alexander ermando/tribunnetwork/cep)