Ada Gerakan Menangkan Kotak Kosong di Pilkada Solo, Gibran Bilang Masih ada Calon Independen
muncul gerakan yang diinisiasi aktivis budaya Kota Solo Zen Zulkarnaen untuk mendukung kotak kosong.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai publik jangan terburu-buru bahwa dirinya bakal melawan kotak kosong dalam Pilwalkot Solo 9 Desember nanti.
"Enggak (ada) kotak kosong kok. Itu masih ada calon independen yang masih berjuang, kok bilang kotak kosong dari mana itu," kata Gibran saat menyambangi DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (12/8/2020)
Gibran-Teguh seperti diketahui merupakan satu-satunya calon di Pilkada Kota Solo 2020.
Belum ada penantang putra Presiden Joko Widodo tersebut, dan menjadikan Gibran-Teguh sebagai calon tunggal sampai sekarang.
Baca: Golkar Resmi Dukung Gibran-Teguh di Pilwalkot Solo 2020
Di sisi yang lain, muncul gerakan yang diinisiasi aktivis budaya Kota Solo Zen Zulkarnaen untuk mendukung kotak kosong.
Ia beralasan tidak baik jika pemilihan hanya diikuti calon tunggal.
Adapun penantang jalur independen Gibran-Teguh, m Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) mengalami kendala dalam hal verifikasi.
Menurut Deklarator Relawan Garuda BRM Kusumo Putro, kecil kemungkinan Bajo lolos dalam verifikasi calon independen oleh KPU Solo.
"Verifikasi oleh KPU sampai 27 Juli 2020, sementara syarat dukungan minimal (calon independen) 35.870 suara." kata Kusumo, Minggu (19/7/2020).
"Hasil verifikasi Bajo dari sekitar 28 ribu, yang tidak masuk verifikasi sebanyak 7.441 ribu," imbuhnya.
Dengan banyaknya data yang tidak masuk verifikasi, sesuai aturan dari KPU, Bajo harus bisa menggantikan nama-nama yang tidak masuk verifikasi dua kali lipat.
"Namun waktunya tinggal 8 hari lagi, sangat kecil sekali kemungkinan Bajo lolos. Maka jika tidak ada calon penantang, calon yang diusung PDIP akan musuh kotak kosong," jelasnya.
Kusumo juga menyayangkan Partai Politik selain PDIP yang memiliki kursi, tidak ada yang berani membuat koalisi untuk memunculkan penantang Gibran - Teguh.
"Jika semua merapat ke PDIP, maka akan menjadi musibah politik," terangnya.