Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDI-P Diprediksi Menang Mudah di Pilkada Solo, Tapi di Medan dan Surabaya Butuh Perjuangan

Kesulitan menantu Presiden Joko Widodo tersebut tak lepas dari Akhyar yang merupakan mantan kader PDIP di Medan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PDI-P Diprediksi Menang Mudah di Pilkada Solo, Tapi di Medan dan Surabaya Butuh Perjuangan
Kompas.com/PRIYOMBODO
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan peluang menang para calon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pilkada Serentak 2020 sangatlah bervariasi. 

Menurutnya peluang menang partai berlambang banteng moncong putih itu tidak serupa di tiap-tiap wilayah. Adi memprediksi PDIP bakal menang mudah di Solo, namun kerja keras di Medan dan Surabaya. 

"Calon yang diusung PDIP di pilkada peluang menangnya variatif. Ada yang terlihat akan menang mudah seperti Gibran di Solo. Ada pula yang butuh kerja keras seperti di Medan dan Surabaya," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (3/9/2020). 

Baca: Tak Dipilih Ikut Pilkada Surabaya Anak Mantan Sekjen PDIP Kepalkan Tangan ke Dada, Ini Kata Megawati

Mengapa PDIP harus bekerja keras di Medan dan Surabaya?

Untuk Medan, Adi menjelaskan Bobby Nasution-Aulia Rahman harus melawan petahana Akhyar Nasution yang esok diusung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. 

Kesulitan menantu Presiden Joko Widodo tersebut tak lepas dari Akhyar yang merupakan mantan kader PDIP di Medan.

Berita Rekomendasi

Akhyar dinilai lebih dikenal dan juga banyak yang memprotes rekomendasi DPP PDIP terkait pengusungan Bobby. 

Baca: Resmi Diusung PDIP di Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi Mundur dari ASN Pemkot

"Tentu bukan perkara gambang menang. Karena Akhyar relatif lebih dikenal dan punya jejaring kuat, apalagi posisinya sebagai Plt walikota saat ini," kata dia. 

"Dengan kata lain, PDIP juga mesti melawan mantan kadernya sendiri. Apalagi banyak kader PDIP di Medan yang protes terhadap pencalonan Bobby. Tentu ini kurang kondusif bagi konsolidasi pemenangan PDIP disana," imbuh Adi. 

Sementara di Surabaya, PDIP telah memilih mengusung Eri Cahyadi-Armuji. Menurut Adi pilihan Megawati membuat PDIP harus bekerja keras karena Eri sendiri relatif belum populer. 

Apalagi mengingat lawannya nanti adalah Machfud Arifin-Mujiaman yang telah mengantongi dukungan delapan partai politik lainnya. Belum lagi nama besar Machfud Arifin sebagai mantan Kapolda Jawa Timur. 

Baca: Ini Daftar Lengkap Calon Kepala Daerah PDIP Gelombang V untuk 21 Daerah

"Begitupun di Surabaya. Calon PDIP yakni Eri-Armuji mesti kerja keras, karena yang dilawan mantan Kapolda Jatim yang diusung mayoritas partai. Sementara Eri relatif belum populer," ungkapnya. 

"Jika mesin pengusung Machfud dapat bekerja maksimal, bukan tak mungkin itu bisa jadi ancaman serius ke Eri," tandas Adi.
 

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas