SMRC: Tingkat Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2020 Masih Terbilang Tinggi di Tengah Pandemi
Partisipasi masyarakat di Pilkada Serentak 2020 masih terbilang tinggi meski diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partisipasi masyarakat di Pilkada Serentak 2020 masih terbilang tinggi meski diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.
Begitulah yang diungkapkan oleh Manajer Program Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad, dalam webinar 'Evaluasi Publik Nasional terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak', Kamis (17/12/2020).
Saidiman mengatakan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini mencapai 76 persen.
"Secara umum hasil survei ini bahwa Pilkada 9 Desember 2020 menarik partisipasi yang tinggi, yaitu sekitar 76 persen meski dibayangi oleh pandemi," ujar Saidiman, Kamis (17/12/2020).
Dari 24 persen masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam Pilkada, Saidiman mengatakan alasan terbesar dikarenakan berada di luar kota yakni 47 persen.
Baca juga: Hasil Pilkada Jabar 2020, Suara Masuk 5 Wilayah Sudah 100%, Lucky Hakim Unggul di Indramayu
Sementara yang beralasan takut tertular atau menularkan Covid-19 sebanyak 24 persen; kemudian tidak ada calon yang meyakinkan sebanyak 4 persen; alasan sakit 3 persen; serta beralasan pilkada tidak penting sebanyak 2 persen.
"Yang takut virus Corona maka tidak memilih sekitar 6 persen dari populasi pemilih di daerah pilkada. Relatif lebih sedikit dari perkiraan. Lebih banyak yang tidak memilih karena tidak ada di tempat," kata Saidiman.
Adapun survei ini dilakukan pada 9-12 Desember 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden.
Responden dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka yang dilakukan SMRC sebelumnya dan diwawancarai melalui telepon. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error 2,9 persen.