''Ingat Suriah Porak-poranda karena Aksi #GantiPresiden''
Ini tindakan makar yang akan mengarah kepada keadaan inatabilitas. Ingat Suriah porak poranda karena aksi #GantiPresiden.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Maman Imanulhaq meminta para relawan Jokowi-Maruf siaga penuh menjaga Indonesia dari pihak yang ingin mengadu domba anak bangsa.
Anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memberi contoh Aksi #2019GantiPresiden yang dilakukan Neno Warisman dkk adalah tindakan berbahaya bila mengandung hasutan, adu domba dan mengaburkan fakta kebenaran.
Termasuk di dalamnya, imbuhnya, menciptakan rasa takut di tengah masyarakat. Seolah-olah Indonesia dalam “suasana perang”.
“Ini tindakan makar yang akan mengarah kepada keadaan inatabilitas. Ingat Suriah porak poranda karena aksi #GantiPresiden. Kita harus cegah bersama," tegas Ketua Lembaga Dakwah PBNU itu, saat melakukan pelatihan Medsos bagi para relawan di Posko Bumi Bangsa, Jakarta, Selasa (28/8 2018), seperti dikutip Tribunnews.com dari pernyataannya.
Mantan anggota DPR RI ini menyatakan dukungan kepada beberapa relawan yang akan melakukan upaya “Penggagalan” aksi tersebut.
Tapi, kata dia, tetap dalam koridor Demokrasi yang sangat dijunjung Pemerintahan Jokowi yang sangat demokratis, anti represi, anti pembungkaman, anti penculikan.
“Untung Jokowi sabar dan demokratis, coba kalau mereka lakukan aksi Ganti Presiden jaman Orba, sudah hilang mereka," canda Maman.
Politisi PKB ini berharap aparat bisa bertidak lebih cermat, cepat dan adil.
Selain itu proses hukum harus ditegakkan bila ada kelompok yang memyebarkan ujaran kebencian dan juga upaya penghasutan dan makar kepada pemerintah yang sah yang membikin masyarakat resah.
Kalau aparat lambat jangan heran bila Ansor, pesantren, juga Relawan dan elemen masyarakat lain turun tangan menghadang orang yang akan menghancurkan NKRI.
Dia mengingatkan NKRI ini terlalu mahal untuk diporak porandakan oleh segelintir orang yang tidak jelas tujuannya.
"Kalau mau kampanyelah dengan mensosialisasikan ide, gagasan dan program Capres yang didukung. Jangan makar. Rakyat harus lebih cerdas untuk tidak terprovokasi berita bohong dan upaya adu domba oleh pihak manapun yang tidak bertanggung jawab. Apapun pilihan kita, kita tetap saudara. Satu Indonesia”, tegas Maman.
Sebelumnya, gerakan #2019GantiPresiden mendapat penolakan. Gerakan itu juga sempat dilarang digelar oleh kepolisian.
Salah satunya, ratusan massa yang menolak acara Deklarasi Ganti Presiden 2019 di Surabaya, Jawa Timur, sampai turun ke jalan pada Minggu pagi. Mereka mengepung Hotel Majapahit Surabaya di Jalan Tunjungan tempat Ahmad Dhani menginap.
Pun demikian Neno Warisman mengalami insiden penolakan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018). (*)