Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dwi Cahya Kelola Rumah Pemenangan Jokowi di Jalan Cemara

Dwi Cahya, pengelola rumah pemenangan Jokowi-Maruf Amin memiliki andil dalam pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Dwi Cahya Kelola Rumah Pemenangan Jokowi di Jalan Cemara
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Dwi Cahya bersama Erick Thohir di posko cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dwi Cahya, pengelola rumah pemenangan Jokowi-Maruf Amin memiliki andil dalam pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014.

Posko Cemara atau rumah pemenangan Jokowi-Maruf berlokasi di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat.

Rumah bertingkat dua ini, kerap dijadikan tempat aktivitas saat jelang pemilihan presiden dan Pilkada.

Sejak Pilpres 2014, Pilkada DKI 2017, dan kini jelang Pilpres 2019.

Baca: Tokoh GNPF dan Ulama Bakal Isi Timses Prabowo-Sandi, Neno Warisman Disebut Isi Posisi Wakil Ketua

Lokasi rumah pemenangan ini, tepat di pertigaan Jalan Cemara.

Dwi Cahya yang akrab disapa Bu Cahya bercerita diminta untuk mengelola rumah setiap ada pemilihan.

"Rumah ini, sudah seperti rumah saya," ujar Cahya yang mengenakan batik coklat, celana bahan hitam di posko cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2018).

Baca: Respons TGB Saat Ditanya Soal Posisinya Dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf

Berita Rekomendasi

Cahya merasa senang, ketika ditunjuk menjabat kepala kerumahtanggaan Rumah Pemenangan Jokowi-Maruf.

Ia pun terlihat bertugas saat berkoordinasi dengan Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf.

Dwi Cahya
Dwi Cahya di posko cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2018).

Cahya diminta untuk menyiapkan bangku-bangku para tamu.

Cahya tidak merasa pusing dengan kesibukannya mengelola rumah.

Baca: Selama 20 Bulan Disandera Kelompok Abu Sayyaf, Tiga WNI Kerap Dibawa Berpindah-pindah Pulau

Misalkan, saat ratusan relawan memadati rumah cemara.

Tak peduli, jika ada kegiatan relawan di rumah pemenangan saat tengah malam, Cahya harus meninggalkan kediamannya.

Bahkan, akhir pekan bersama keluarga juga bisa tiba-tiba dia tingalkan.

Baca: PDIP Sebut Dukungan Kepala Daerah Terhadap Jokowi-Maruf Atas Kesadaran Sendiri

"Pekerjaan saya sudah sejak dulu seperti ini. Kadang bisa meninggalkan keluarga selama seminggu," tutur Cahya sambil tersenyum.

Sebelum masuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Cahya merupakan pegawai negeri dan bertugas sebagai dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra di Universitas Negeri Jakarta.

"Ya, senang saja bisa menjadi saksi. Apalagi ini untuk bangsa dan negara," ucap Cahya.

Wanita asal Solo ini, memprioritaskan kebersihan dan kenyamanan para tamu, relawan serta awak media yang datang.
Baginya, kesehatan adalah awal mula bagi setiap orang untuk mengerjakan segalanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas