TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan kubunya enggan menanggapi serius perihal penunjukan Neno Warisman sebagai Wakil Ketua Timses Prabowo-Sandiaga. 

Ia menilai tak perlu serius menanggapi penunjukan itu, karena ujung-ujungnya aktivis #2019GantiPresiden itu memang mendukung Prabowo sebagai capres. 

"Nggak perlu, nggak perlu ditanggapi secara serius, karena ya ganti presiden itu sama dengan Prabowo," ujar Ace, di ruangannya lantai 12, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018). 

Selain itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar ini mengaku tak terkejut.

Ia justru berfokus pada apa yang terjadi pada dibalik penunjukan itu. Menurutnya, penunjukkan Neno semakin membuka Kedok gerakan #2019GantiPresiden bahwa memang menginginkan Prabowo sebagai capres. 

"Itu kan semakin terbuka kedoknya, #2019GantiPresiden itu kan intinya adalah 2019Prabowo," kata dia.

Menurutnya, lebih bagus mengaku secara gentle bahwa gerakan tersebut memang memiliki keinginan Prabowo sebagai capres.

Ia menyayangkan adanya penyangkalan dimana dikatakan gerakan itu tidak ada kaitannya dengan Prabowo.

Politikus Golkar ini juga menilai gerakan itu adalah bentuk lain dari kampanye. Meski, kata dia, mereka mengatakan bukan kampanye, namun ujungnya terlihat bahwa mereka mendukung Prabowo.

"Kemarin bicara soal #2019GantiPresiden tidak ada kaitannya sama Prabowo. Sekarang terbukti bahwa sebetulnya dibalik ganti 2019 itu adalah orang yang selama ini adalah Prabowo, dengan mengatakan ini bukan kampanye, itu kampanye dan sekarang terbuka lah kedoknya," tukasnya. 

Sebelumnya, Neno Warisman ditunjuk sebagai Wakil Ketua Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. PAN menyebut penunjukan itu keinginan langsung dari Prabowo sendiri.

"Hasil dari diskusi, jadi Pak Prabowo juga minta Mbak Neno," kata Wakil Sekjen PAN Yandri Susanto di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).