Alasan Buni Yani Bergabung ke Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Dianggap Guntur Romli Begitu Mengerikan
"Pak Prabowo harus menang, kalau enggak nanti saya masuk penjara 1,5 tahun," kata Buni Yani.
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNEWS.COM - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli mengomentari pengakuan terdakwa kasus pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Buni Yani yang bergabung ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman akun Twitternya, @Gunromli, yang diunggah pada Selasa (25/9/2018).
Awalnya, netizen dengan akun @eko_kuntadhi menulis postingan mengenai alasan Buni Yani bergabung dengan pasangan Prabowo-Sandiaga, Selasa (25/9/2018).
"Kata Buni Yani, Prabowo harus menang. Kalau tidak dia akan dipenjara 1,5 tahun karena kasus edit video....," tulis akun @eko_kuntadhi.
Menanggapi hal itu, Guntur Romli menilai keadaan Indonesia akan mengerikan jika berada dalam kekuasaan calon presiden yang bisa mengintervensi hukum.
"Mengerikan Indonesia masa depan kalau di tangan Prabowo, kasus2 hukum bisa diintervensi seenaknya dgn selera politik, rejim otoriter masa lalu mau dihidupkan agar kembali gentayangan," tulis akun @GunRomli.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Senin (24/9/2018), Buni Yani mengaku bergabung dengan Badan Pemenangan Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu disampaikan Buni saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2018).