Dukungan Gusdurian Dianggap Jadi Stimulan Mendorong Pemilih Nasionalis-Pluralis ke Jokowi-Ma'ruf
Konsorsium Kader Gus Dur yang dipimpin Yenny Wahid resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan nomor satu Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan keluarga Presiden keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Gusdurian tidak hanya untuk mengkonsolidasi dukungan internal kaum Nahdiyin terhadap Joko Widodo (Jokowi).
Tetapi, menurut pengamat politik Boni Hargens, dukungan Gusdurian yang dibacakan Yenny Wahid juga menjadi energi positif yang mendorong dukungan dari pemilih nasionalis-pluralis pada umumnya.
"Sekaligus menjadi stimulan untuk mendorong kelompok nasionalis dan kaum pluralis umumnya agar kembali memberikan dukungan kepada Jokowi," ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini kepada Tribunnews.com, Kamis (27/9/2018).
Baca: Dalam Bukunya, Sarwono Ungkap Gus Dur yang Sudah Tahu Jalan Hidupnya
Memang kata dia, suara Gusdurian tidak pernah terdata resmi secara statistik.
Namun, menurut dia, yang penting bukan soal jumlahnya tetapi pengaruhnya dalam merangsang dukungan dari berbagai lapisan sosial yang mengusung gagasan pluralisme dan nasionalisme.
"Jadi dukungan Gusdurian yang dibacakan Yenny Wahid tidak hanya untuk mengkonsolidasi dukungan internal kaum Nahdiyin terhadap Jokowi. Tetapi juga menjadi energi positif yang mendorong dukungan dari pemilih nasionalis-pluralis pada umumnya," jelasnya.
Seperti diketahui, Konsorsium Kader Gus Dur yang dipimpin Yenny Wahid resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan nomor satu Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Pernyataan sikap itu disampaikan di Rumah Pergerakan Gus Dur di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
“Dengan mengucap basmallah Konsorsium Kader Gus Dur menyatakan dukungan kepada calon presiden nomor 1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin semoga bisa menjabat kembali menjadi presiden,” ujar Yenny.