Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Hampir Tiap Waktu Publik Lihat Jokowi Kerja dan Kerja, Sementara Prabowo Hanya Ngomong

Hal itu oleh publik, kata dia, berbanding terbalik dengan kubu penantang Jokowi-Ma'ruf Amin.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Hampir Tiap Waktu Publik Lihat Jokowi Kerja dan Kerja, Sementara Prabowo Hanya Ngomong
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Anggota Dewan Pakar The Habibie Center Indria Samego saat ditemui di The Habibie Center, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego tidak terkejut mendengar elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiga Uno kalah dari pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Karena menurut Indria Samego, Presiden Jokowi terus menunjukan prestasi-prestasinya melalui kerja dan kerja.

"Rasanya tak terlalu mengejutkan bila elekttabilitas pasangan Prabowo Sandi kalah oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf. Hampir tiap waktu publik melihat Jokowi kerja dan kerja," ujar Indria Samego kepada Tribunnews.com, Senin (8/10/2018).

Hal itu oleh publik, kata dia, berbanding terbalik dengan kubu penantang Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Sementara Prabowo hanya ngomong. Itupun salah total," katanya.

Karena kesalahan itu, kata dia, justru Prabowo dituduh yang merekayasa kebohongan Ratna Sarumpaet.

Kasus Ratna Sarumpaet, imbuhnya, membuat kepercayaan publik ke kubu Prabowo-Sandiaga juga turut berkurang.

Berita Rekomendasi

"Karena kesalahan itu, justru dia dituduh yang merekayasa kebohongan Ratna Sarumpaet," ujarnya.

Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei nasional terhadap elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Survei dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 3,05 persen.

Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden.

Simulasi dilakukan dengan pertanyaan 'seandainya pemilihan presiden dilakukan sekarang ini, siapa yang akan bapak/ibu pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut?'.

"Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin meraih perolehan suara 60,4%, jauh mengungguli Prabowo Subianto Sandiaga Uno 29,8%. Sedangkan, pemilih yang tidak tahu/rahasia sebesar 9,8%," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (7/10/2018).

Djayadi menyampaikan, figur capres dinilai lebih kuat dibandingkan figur cawapres yang mendampinginya. Sehingga, figur cawapres masih belum mengubah perolehan suara secara signifikan.

"Tidak ada pengaruh positif dari cawapres baik di Jokowi maupun Prabowo. Sampai September 2018 ya," katanya.

Berikut hasil survei elektabilitas capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4%, Prabowo-Sandiaga 29,8%, dan tidak tahu atau rahasia: 9,8%.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas