Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hashim: Kalau Prabowo Haus kekuasaan, Sudah Mau Jadi Cawapres Jokowi

Menurut Hashim, kembali majunya prabowo dalam Pemilu presiden 2019, bukan karena haus kekuasaan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Hashim: Kalau Prabowo Haus kekuasaan, Sudah Mau Jadi Cawapres Jokowi
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan pandangannya saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Kamis (18/10/2018). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo menyambangi redaksi Tribunnews.com, di Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, (18/10/2018).

Ditemani wakil direktur Budi Purnomo Karjodiharjo, Hashim memaparkan mengenai pencalonan kakaknya, Prabowo Subianto sebagai Presiden.

Baca: Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo Lakukan Media Visit ke Kantor Tribunnews

Menurut Hashim, kembali majunya prabowo dalam Pemilu presiden 2019, bukan karena haus kekuasaan.

Menurutnya, bila Prabowo haus kekuasaan maka Gerindra sudah ada di pemerintah sejak 9 tahun lalu di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Prabowo dituding ngotot, haus kekuasaan, haus jabatan, itu persepsi ya. Kalau haus jabatan, Prabowo sudah di pemerintahan sejak 14 tahun lalu, kalau haus jabatan sudah di pemerintahan sejak 9 tahun lalu. Kalau haus jabatan sudah masuk pemerintahan Jokowi. Kalau haus Jabatan sudah mau jadi calon wakil presiden Jokowi," kata Hashim.

Untuk diketahui, Pilpres 2019 merupakan Pemilu ketiga bagi Prabowo. Pada Pemilu 2009, Prabowo menjadi Cawapres Megawati Soekarnoputri, namun kala itu Prabowo kalah oleh pasangan SBY-Boediono.

Berita Rekomendasi

Lima tahun kemudian Prabowo menjadi Capres berpasangan dengan Hatta Rajasa. Prabowo kembali kalah, kini oleh pasangan Jokowi-JK.

Menurut Hashim, majunya kembali Prabowo bukan karena berkeras mengejar kekuasaan.

Melainkan karena peduli dengan kondisi Bangsa Indonesia. Hashim mengatakan empat keluarganya gugur pada massa perjuangan kemerdekaan dulu.

"Kami merasa terpanggil untuk menyelamatkan Indonesia. Keluarga kami gugur untuk Republik. Paman kami gugur dibunuh dalam suatu pertempuran. Mereka gugur bukan untuk jabatan, tapi untuk satu untuk cita cita Indonesia," katanya.

Menurut, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra tersebut ia dan Prabowo terjun ke dunia politik karena merasa sedih dengan kondisi bangsa sekarang ini, yang dianggap sebagai negara kecil.

Baca: Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo, PDI-P: Semoga Makin Berdedikasi Bagi Bangsa dan Negara

Saat ia tinggal di luar negeri tidak sedikit para tenaga kerja Indonesia yang di hina dan dianggap sebelah mata.

"Kami punya prinsip. Ini buka soal jabatan. Bukan soal jadi menteri atau Wapres. Ini bukan soal saya dan keluarga saya. Tapi kita prihatin dengan keadaan bangsa kita. Tujuan kami untuk menegakkan Pancasila," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas