Pengamat Ini Ingatkan Bawaslu dan KPU: Jadilah Wasit yang Baik, Jangan Memihak!
"Jangan kemudian ada tendensi untuk berpihak ke salah satu kandidat, kalau terbaca berpihak ke salah satu kandidat, ini juga turut akan memprovokasi."
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Komunikasi Politik, Gun Gun Heryanto mengatakan, 4 bulan jelang penyelenggara pilpres menjadi masa-masa krusial pada kubu dua yang bertarung, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, maupun penyelenggara, KPU dan Bawaslu.
"Momentum di penghujung masa kampanye 4 bulan itu menjadi momentum krusial, karena biasa pertarungan akan semakin eskalatif. Penyelenggara pemilu menjadi penting sekaligus menjadi wasit yang adil bagi semua," ujar Gun Gun yang ditemui dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).
"Jangan kemudian ada tendensi untuk berpihak ke salah satu kandidat, karena kemudian kalau terbaca berpihak ke salah satu kandidat, ini juga turut akan memprovokasi suasana konflik," sambung dia.
Ia menambahkan, bagi dua kubu yang akan bertarung memperebutkan kursi nomor 1 dan 2, diharapkan dapat menyuguhkan kampanye bernarasi positif, untuk dapat merebut suara pemilih.
Baca: Direktur Kampanye Jokowi-Maruf Mengaku 3 Bulan Ini Diserang Kasus Kriminalisasi Ulama
"Khalayak yang merespons itu juga harus dengan nalar yang ajeg, jangan kemudian menjadi bigot karena beda kepentingan dan kepercayaannya," terang dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraeni mengatakan, selama 3 bulan masa kampanye ini, kedua kubu tidak efektif menggunakan masa kampanye untuk adu gagasan, visi, misi, maupun program.
Yang ada, ujar Titi, isu-isu kampanye yang muncul adalah sebatas isu yang mengedepankan sensasional.
"Jadi kecenderungan kampanye kita, masih kampanye yang sporadik, yang lebih mengedepankan isu yang secara sensasional, mudah ditangkap oleh pemilih ketimbang menujukan komitmen untuk konsisten menjaga aktivitas kampanye sebagai bagian dari pendidikan politik," kata Titi.