Ketua BPN Prabowo-Sandi Setuju Materi Bencana Masuk dalam Debat Capres-Cawapres
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Djoko Santoso mengatakan bahwa harus ada pendidikan tanggap bencana kepada masyarakat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Djoko Santoso mengatakan bahwa harus ada pendidikan tanggap bencana kepada masyarakat.
Pernyataan Djoko itu merespon rentetan musibah gempa dan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
"Yang pertama pendidikan khsusus harus diperbanyak yang setau saya waktu di Unhan (universitas pertahanan) sudah ada disaster manjemen yang di daerah-daerah lain saya kira masih perlu ya. dan juga latihan-latihan demikian juga pendidikan masyarakat," ujar Djoko di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, (27/12/2018).
Seperti menurutnya, yang ada di Jepang, masyarakat sudah paham tindakan yang dilakukan apabila gempa datang. Hal itu menurutya dapat meminimalisir jumlah korban bencana.
Baca: Populasi Kumbang Natal di Australia Menurun Tajam
"Kalau ada gempa bagaiamana harus masuk di bawah kolong meja. kalau tsunami larinya kemana. jadi masyarakat juga harus di didik mengantisipasi," katanya.
Djoko tidak menampik bahwa sekarang ini banyak yang harus diperbaiki dalam menghadapi atau menanggulangi bencana. Mulai dari sistem peringatan dini, hingga pendidikan tanggap bencana.
"Memang banyak hal yang kita harus perbaiki lah untuk meningkatkan kualitas kemampuan kita menghadapi bencana," katanya.
Mantan Panglima TNI tersebut juga setuju bila masalah bencana alam dijadikan materi debat Pemilu Presiden 2019. Karena perdebatan antara pasangan calon akan menghasilkan pemikiran terbaik mengenai bagaimana cara menghadapi bencana.
"Saya kira bagus ya. karena perbdebatan yang dibutuhkan masyarakat itu sangat bagus. sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang baik," pungkasnya.